Mohon tunggu...
Elesia
Elesia Mohon Tunggu... Administrasi - I'm a writer

Penulis CERPEN ANAK Penulis PUISI

Selanjutnya

Tutup

Politik

Stres Gara-gara Pilpres

9 Maret 2019   06:44 Diperbarui: 9 Maret 2019   06:48 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : flickr.com

Beberapa hari yang lalu, negeri ini diramaikan kasus Robertus Robet. Saya tak tahu namanya sama sekali sebelum kasus itu ramai. Kemudian saya ketik nama itu di google, dan menjadi tahu sedikit. Sedikit, sebab hanya orang dekatnya yang mungkin tahu banyak.

Termasuk misteri dibalik penangkapannya.

Kenapa misteri? Sebab sesaat setelah ditangkap, ketika kasusnya ramai di jagad twitter, netizen menyalahkan Jokowi. Menyalahkan betapa otoriternya zaman ini. Lah kok bisa? Ya, seperti biasa. Mutar dulu di permukaan (pada orang-orang yang terlibat) trus menggiring opini bahwa semua ini salah Jokowi.

Saya baca komentar-komentar di media sosial. Dan saya simpulkan, semakin banyak orang yang stres gara-gara pilpres.

Contohnya begini, Robertus Robet ditangkap, disalahkan rezim Jokowi. Lalu semua ramai-ramai menyalahkan Jokowi. Trus ada kabar yang melapor adalah seorang tentara pendukung Pak Prabowo, orang-orang mulai bingung. Trus ada yang bilang, masalah dwi-fungsi militer, pendukung Jokowi dan Prabowo sama. Belum tercium wanginya, 'gorengan' itu dibantah kabar bahwa polisi menangkap Robertus Robet tanpa laporan. Dan jari telunjuk berganti arah pada yang tertuduh.

Pembebasan Robertus Robet juga digoreng. Ada yang mengaitkannya dengan kasus Ratna. Kemudian pura-pura bertanya kenapa Robet yang muda dibebaskan, sementara Ratna yang tua tetap ditahan. Tapi ada yang tak pura-pura, ia mengatakan Robet dibebaskan karena ia pendukung pemerintah. 

Belum jelas dalam bentuk apa dukungan itu, orang-orang percaya demikian, dan mulai mengutuki pemerintah. Namun sebelum dibebaskan, ada yang menciptakan konspirasi tentang kedekatan Robet dengan Rocky Gerung dan Rachland.

Pusing kan? Saya aja pusing, dan capek-capek mengikuti pilpres ini agar ada inspirasi menulis. Sebab, saya kesulitan mendapatkan isu yang menarik perhatian orang banyak saat ini. Benar, bukan harus menarik perhatian orang banyak, yang harus ditulis. 

Tetapi sebagai penulis pemula (debutan di kompasiana) saya butuh -- semacam apresiasi untuk mempertahankan semangat menulis. Banyaknya pembaca tulisan saya, mungkin.

Tetapi bukan berarti saya menurunkan kualitas tulisan. Ah... bicara kualitas saat ini ribet. Terkadang yang tak bagus menurut kritikus, yang dibaca orang banyak. Dan saya bukan seperti suami saya yang idealis. Yang menulis, yang menurutnya penting atau bermanfaat bagi banyak orang. Emangnya tulisan yang viral gak bermanfaat? Makanya saya bilang, bicara tentang kualitas ini ribet. Intinya, ia tak mau mengikuti selera pasar.

Perhatikan tulisan, video atau film yang banyak beredar, pasti kebanyakan mengikuti selera pasar. Dan menurut saya itu hal wajar. Bisa saja itu bentuk kejelian atau kecerdasan kita. Siapa yang tahu pasti?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun