[caption id="" align="aligncenter" width="647" caption="Kemeja Batik Presiden Joko Widodo"][/caption] Hujan beradu dengan suhu politik yang memanas, sebagai penonton hanya bisa menduga-duga alur cerita. Terpaksa menunggu bagaimana endingnya, wait n see.
Setelah BG, lalu BW, menunggu giliran BBB yang lain. Siap-siap yang nama awalnya huruf B menyandang status tersangka.
Apa kabar Bapak Presiden Joko Widodo? Semoga baik-baik saja, bisa mengambil keputusan segera yang mencerahkan. Tak terduga dan mencengangkan tentang utak-atik jabatan super basah, yaitu Kapolri.
Walaupun belum tiba saatnya, gongnya belum dipukul. Tapi saya sudah terbengong-bengong dengan bapak presiden, takjub dengan penampilan bapak, bukan baju kotak-kotaknya, juga bukan kemeja putih yang digulung lengannya. Saya naksir berat pada baju-baju batik bapak yang luar biasa indah, enak dipandang.
Yang paling nendang, Kamis kemarin (22/1) di Istana Bogor dalam acara pertemuan dengan para Bupati dan Walikota dari seluruh Pulau Sumatera. Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan baju batik warna hitam, motif bunga menyebar. Yang unik, dan bikin ngiler ingin punya, karena di baju batik tersebut ada coretan batik nama dan tanda tangan Bapak Presiden Jokowi. Bagus bingit, mungkin bisa jadi tren seperti kebaya kutu barunya ibu Iriana.
Bapak Joko Widodo sebagai presiden, menjadi etalase bahwa batik harus menjadi kebanggan. Mega mendung saja diklaim negara lain. Dan ini menunjukkan, bahwa negeri ini kaya dan kreatif. Â Untuk bapak presiden, kurangilah memakai kemeja putih. Batik sudah, kain tenun ikat pantas juga bapak kenakan. Dengan harapan perajin kain tenun ikat terkerek pengasilannya.
Bapak Jokowi bisa meniru presiden ke-6 yang sukses mempopulerkan kain tenun motif sby. Bagaimana pak Jokowi? segera direalisasikan ya, tidak perlu menunggu persetujuan ibu Mega, atau khawatir diinterpelasi DPR.
[caption id="" align="alignnone" width="624" caption="kemeja sby dan dress ikat bu ani/kompas.com"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H