Fakta yang terjadi. Karyawan seumur hidup merasa gajinya tidak pernah cukup, kempas-kempis di tengah dan akhir bulan, gali lobang tutup lobang. PNS yang kaya raya, selalu menjadi pergunjingan tetangga. Pengangguran jelas menyiksa karena tidak bisa menghasilkan uang, labil ekonomi.
Bekerja suatu keniscayaan, konsekuensi orang hidup di dunia, yang penuh kebutuhan dan keinginan. Cuma dalam prakteknya tidak semudah yang dibayangkan, cita-cita mapan secara finansial perlu dimulai dan diperjuangkan tanpa henti. Pasang surut semangat adalah hal lumrah, biasa terjadi. Onak dan duri sering mengiringi perjalanan usaha mengejar sesuap nasi.
Hobi, atau kesenangan bisa menjadi satu resep jitu untuk tetap tersenyum. Kunci sukses akan terasa lebih mudah digapai. Hobi adalah sesuatu yang tak dapat dipisahkan dari diri seorang individu. Hobi itu mendarah daging dalam karakter, jadi tidak ada orang yang tidak mencintai hobinya. Inilah alasan mengapa banyak orang melampiaskan kepenatan berutinitas lewat hobi, melupakan segala permasalahan hidup dengan melakukan hobi. Yang menarik, hobi tidak hanya bisa dijadikan sarana penghiburan diri, melainkan juga sebagai modal yang berharga untuk memulai bisnis.
Steve Jobs mempunyai mantra“do what you love”. Orang yang memulai bisnis dari hal yang disukai tentu saja akan tumbuh sifat positif lainnya dalam menjalankan usaha. Banyak alasan mengapa orang mulai merintis bisnis pribadi menjadi enterpreuner: kejenuhan bekerja kantoran, ketidakmampuan meraih gelar akademik, ingin mendapatkan penghasilan tambahan, dan lain sebagainya. Banyak wirausahawan sukses mengakui, bisnis yang dimulai dari hobi cenderung lebih bertahan lama. Mereka tidak menganggap pekerjaannya sebagai beban berat, melainkan sebagai sebuah kegiatan yang harus dilakukan karena suka dan cinta.
Berikut beberapa nilai plus, keunggulan, ketika bisnis yang ditekuni rahimnya dari hobi seseorang. Satu kesenangan yang sudah dipilih mantap, dari beribu hobi yang mungkin dipunyai. Fokus dari satu hobi, sukses bisnis senang di hati:
•Lebih tahan banting
Tidak ada bisnis yang mulus, lancar terus dan langsung sampai di puncak. Semua membutuhkan proses,niat dan usaha yang konsisten tidak mudah putus asa. Bisnis dari hobi cenderung lebih tegar menghadapi kendala bisnis. Mental yang tahan banting terbentuk, siapapun akan menjadi lebih tegar ketika ia berada di bidang yang sesuai dengan passion-nya.
Ada semangat pantang menyerah setiap kali ada masalah menghampiri bisnisnya, memiliki motivasi yang kuat untuk menemukan solusi dari setiap problem.
•Lebih total
Rasa memiliki yang kuat karena dari hobi sebagai karakter, pebisnis yang memulai usaha dari hobi akan lebih total dan perfeksionis. Yang dipikirkan bukan modal sekecil-kecilnya untung sebesar-besarnya, prinsipnya dengan segala daya dan pikiran diterjemahkan dalam persiapan, pelaksanaan bisnisnya secara total. Rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk dijadikan modal berbisnis, sebab hanya satu keinginan yaitu agar usaha yang dimulai dari hobi bisa sempurna dan tidak sia-sia.
•Lebih senang
Inti dari hidup ini jelas, yang dikejar adalah rasa senang yang hakiki, bukan pura-pura atau terpaksa. Hobi yang sudah dipilih tujuannya untuk nilai kesenangan. Dalam berbisnis pasti banyak tantangannya, penuh perasaan was-was, ragu, tegang, tertekan akan target dan lain-lain. Namun, hal ini tidak dirasakan oleh mereka yang berbisnis pribadi dari hobi. Karena melakukan sesuatu yang disenangi, mereka tidak merasakan tekanan ataupun kekhawatiran akan keberlangsungan bisnisnya.
•Lebih profesional
Istilahnya sudah kenal sejak lama, tidak perlu tahap kenalan dan menjajaki lagi. Luar dalam tentang bisnisnya sudah dipamahi karena bersumber dari hobi. Pebisnis yang memulai usaha dari hobi tahu banyak tentang seluk-beluk bidang yang digemarinya. Dampaknya, mereka memiliki pengetahuan yang mendalam tidak setengah-setengah, sehingga lebih kredibel dan profesional menjalankan bisnis.
•Nothing to lose
Tak ada kata “gagal” dalam kamus pebisnis yang memulai usaha dari hobi. Ketika terbersit mendirikan bisnis, yang terlintas pertama dalam pikiran bukan melulu tentang profit, melainkan kepuasan batin. Orang-orang semacam ini tidak mengejar keuntungan dalam bentuk uang secara ambisius dan membabi-buta. Tapi mengalir seperti air, tidak ngoyo tapi jelas dan selalu optimis. Bahkan ketika bisnisnya defisit sekalipun, walau kalah mereka tidak akan merasa rugi sebab apa yang mereka jalani adalah sesuatu yang disenangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H