Mohon tunggu...
Emshofi
Emshofi Mohon Tunggu... wiraswasta -

butuh pil nafsu menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Namanya Saja Century, Wajar Butuh Berabad-abad Untuk Bisa Tuntas

19 September 2012   11:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:14 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Layar panggung Century kembali dibuka, semua aktor silih berganti memberikan keterangan di depan Pansus DPR. Dari aktor yang dianggap protagonis, antagonis atau yang sekedar figuran.  Skenario bailout menyuntikkan dana Rp 6,7 triliun kepada Bank Century tak kunjung menampakkan ending. Masih berputar-putar tak tentu arah, semakin melebar dan membingungkan. Isunya juga timbul tenggelam, entah karena sulit mencari barang bukti atau pengalihan isu.

Langkah yang katanya sebagai penyelamatan ekonomi Indonesia ini, terus menjadi slilit yang menganggu pemerintah sekarang.  Skandal Century, kebijakan untuk mengurangi krisis sistemik dianggap tepat waktu itu, tapi sampai sekarang menjadi desas desus yang tambah rumit. JK bahkan menganggap,  ini adalah perampokan sistemik uang negara, dan harusnya sudah terang benderang. Bukan senyap, sepi tanpa ada kepastian hukum dan politik.

Uang sangat besar menguap begitu saja, nasabah Bank Century sudah habis kesabarannya, menunggu kejelasan nasib uangnya bisa kembali, utuh. Tidak butuh debat, retorika berkepanjangan. Bapak Budiono, Ibu Sri Mulyani, apakah tidurmu selama ini bisa nyenyak? sampai kapan semua ini bisa tamat. KPK, gesitlah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun