Mohon tunggu...
Emran Maulana Adam
Emran Maulana Adam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Amatir

Saya suka mempelajari Ilmu Sosial, Sepakbola dan Lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bagaimana Bayi Memperoleh Bahasa: Antara Faktor Bawaan dan Lingkungan

8 Oktober 2024   15:00 Diperbarui: 8 Oktober 2024   15:13 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayi memiliki kemampuan luar biasa dalam mempelajari bahasa ibu, yang didukung oleh kombinasi antara faktor bawaan dan pengaruh lingkungan. Para ahli linguistik, seperti Noam Chomsky, menyatakan bahwa bayi memiliki kapasitas bawaan untuk menguasai bahasa, yang dikenal sebagai language acquisition device.

Menurut teori Chomsky, bayi lahir dengan struktur mental yang memungkinkan mereka memahami aturan dasar bahasa apa pun yang mereka dengar di lingkungan mereka. Inilah yang disebut dengan grammar universal, sebuah kerangka dasar yang ada pada setiap manusia untuk mempelajari bahasa.

Namun, kemampuan bawaan ini tidak bekerja sendirian. Lingkungan di sekitar bayi, terutama interaksi sosial dengan orang dewasa, sangat penting dalam mempercepat pemerolehan bahasa. Orang tua sering kali berbicara kepada bayi dengan intonasi yang tinggi dan lambat, yang disebut sebagai infant-directed speech (bahasa bayi). Cara berbicara ini membantu bayi mengenali pola intonasi dan bunyi dalam bahasa ibu mereka.

Interaksi verbal yang sering dan beragam membantu bayi memperkaya kosakata mereka. Bayi yang sering diajak berbicara atau dibacakan cerita biasanya lebih cepat dalam mengembangkan kemampuan bahasa dibandingkan dengan bayi yang kurang mendapatkan rangsangan verbal.

Dengan memahami kombinasi antara faktor bawaan dan lingkungan, orang tua dapat mendukung proses belajar bahasa anak mereka secara optimal. Pemerolehan bahasa bukan hanya soal faktor genetika, tetapi juga tentang bagaimana lingkungan membantu mengarahkan dan mempercepat proses ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun