Bisnis di bidang kesehatan memang tidak tanggung-tanggung. Ada kalanya menyiratkan terjadinya 'pemerasan' yang dilakukan oleh tenaga ahli medis. Praktek ini semakin sering dilakukan oleh Rumah sakit-Rumah Sakit swasta yang sudah memiliki nama. Kasus yang sedang heboh adalah tarif cabut gigi di RS MMC Jakarta, yang mencapai 9 juta rupiah. Bukan main, suatu jumlah yang fantastis.
Kasus ini menimpa Abigail Anggita Vela yang menceritakan peristiwa yang dialaminya melalui akun medsos. Kronologinya, Abigail membuat janji untuk ke dokter gigi di MMC karena tambalan geraham sebelah kiri copot. Ia memilih nama dokter Inggrid Tendiari karena ada dalam urutan pertama untuk dokter gigi umum. Maka Abigail pun berobat dengan dokter tersebut. Namun betapa kagetnya dia, ketika harus membayar Rp 9 juta rupiah hanya untuk menambal gigi.
Anehnya, MMC terkesan melindungi dokter tersebut. Bahkan pihak MMC tidak mau mengungkap bagaimana sistem penetapan tarif di RS itu. Humas RS MMC, dr Cornelia menyatakan tidak bisa memberikan informasi apapun. Menurut dia, hal itu urusan RS dengan pasien yang bersangkutan. Sedangkan dr Inggrid mengatakan telah menetapkan tarif sesuai dengan ketentuan di RS tersebut. Dengan nada tinggi, dr Inggrid mengatakan bahwa kasus ini tidak perlu dibesar-besarkan.
Beberapa indikasi modus pemerasan dalam kasus tersebut:
1. Abigail tidak minta hal lain kecuali menambal gigi yang dimaksud. Tetapi dr Inggrid juga melakukan scaling dan mengebor gigi lainnya.
2. Abigail diberi slip berwarna kuning dari asisten dokter, ada tulisan Rp 2 juta + Rp 7 juta
3. Abigail 'dilempar' ke petugas lain ketika menanyakan soal tarif ke kasir
4. Abigail harus bicara langsung dengan dokter
5. Ada negosiasi yang ditawarkan dokter, yang menurunkan tarif satu juta menjadi Rp 8 juta
6. Abigail dilempar lagi ke Humas setelah meminta konfirmasi dengan penanggungjawab RS
7. Pemerasan ini karena Abigai menggunakan asuransi.