Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ternyata BBM Bukan Penentu Naiknya Harga Sembako

1 April 2015   19:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:40 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kalau harga sembako naik, kita pasti langsung menyalahkan naiknya harga BBM. Apalagi baru beberapa hari yang lalu pemerintah menaikkan harga BBM,  lalu  diikuti fenomena naiknya harga-harga sembako. Padahal persepsi itu tidak sepenuhnya benar. Kenyataannya, ada faktor-faktor lain yang lebih dominan menentukan naik turunnya harga sembako.

Inilah faktor-faktor tersebut :

1. Bencana Alam

Negeri kita memang rawan bencana alam, terutama banjir pada musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau. Banjir bisa mengakibatkan gagal panen, memusnahkan tanaman-tanaman  seperti padi dan palawija. Sedangkan musim kemarau, tanaman-tanaman tersebut akan mati karena kekurangan air. Pada saat-saat seperti itulah, pasokan sembako menjadi berkurang. Jika persediaan kurang dan permintaaan masyarakat tetap tinggi, maka harga sembako pasti naik secara signifikan.

2. Berkurangnya Lahan Pertanian

Dari tahun ke tahun, lahan pertanian di seluruh Indonesia menyusut drastis. Hal ini disebabkan lahan-lahan tersebut beralih fungsi, ada yang menjadi pemukiman, pabrik-pabrik dan perkebunan. Alih fungsi ini juga membuat petani beralih profesi menjadi buruh, kuli bangunan, pekerja kebun dll. Daerah yang semula dikenal sebagai lumbung beras saja semakin mengecil dan berkurang produksinya. Sehingga harga kebutuhan utama tersebut selalu melonjak tinggi setiap tahun.

3. Pola Tanam Yang Sama

Kebiasaan buruk para petani di Indonesia adalah menanam sesuatu yang lagi booming.  Misalnya, jika harga cabai bagus, maka petani ramai-ramai menanam cabai pada saat yang bersamaan. Sebaliknya, tanaman lain diabaikan. Hal ini mengakibatkan, ketika panen tiba, cabai berlimpah ruah sehingga harganya menjadi jatuh. Sedangkan tanaman lain yang tak ditanam, harganya melangit. Seyogyanya, tiap daerah memiliki komoditas sendiri-sendiri agar terjadi sinergi, saling melengkapi, tidak over supply dan juga tidak kekurangan.

Demikian faktor-faktor utama yang menentukan fluktuasi harga sembako di Indonesia. Sementara kenaikan harga BBM tak terlalu memengaruhi harga sembako. Sebagaimana juga ditegaskan Wapres Jusuf Kalla, bahwa angkutan sembako menggunakan kendaraan yang berbahan bakar solar. Sedangkan harga solar tidak mengalami kenaikan karena masih mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun