secangkir kopi pahit Turki
kureguk secangkir aroma Istanbul
sebuah kenangan kelabu
dari jejak pertama tentang dirimu
pahit manis sepanjang perjalanan
mengalir lembut dalam sayatan
luka meruak merasuk ingatan
deras angin menampar di laut lepas
dari jembatan Bosphorus aku terhempas
Marmara membuat hatiku kebas
kepulan asap secangkir kopi
kenikmatan semu yang aku jalani
dan kini menjadi ironi
(Depok, 31 Juni 2013)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H