Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pertarungan Sengit di Pilkada Jabar

29 November 2012   00:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:31 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak lama lagi Jawa Barat akan menjalani pilkada. Masing-masing calon gubernur-wakil gubernur sudah melaksanakan tes kesehatan. Lima pasangan calon siap bertempur untuk menjadi eksekutif nomor satu di Jawa Barat. Mereka adalah Dede Yusuf - Lex Laksmana, Ahmad Heryawan - Dedy Mizwar, Rieke Dyah Pitaloka - Teten Masduki, Irianto MS Syafiudin - Tatang Frahanal Hakim, dan Dikdik Mulyana - Cecep S Toyib.

Boleh dikatakan ini adalah pertarungan sengit setelah Pilkada di DKI Jakarta. Pilkada Jabar akan menjadi perjuangan mati-matian partai-partai ternama.  Dede Yusuf yang telah menyeberang ke Demokrat harus menjadi sosok yang bisa kembali membangun Demokrat yang tengah mengalami keruntuhan.  Dalam Pilkada Jakarta, Demokrat telah 'dihabisi' oleh PDIP dan Gerindra. Karena itu Demokrat bertekad untuk meraih kemenangan dalam pilkada Jabar. Jawa Barat merupakan pasar yang potensial dengan jumlah penduduk yang besar dan penyangga ibukota, karena itu posisinya sngat strategis untuk diperebutkan. Demokrat ingin membangun basis yang kuat di Jawa Barat, tetapi hal itu tidak mudah karena reputasi Demokrat yang semakin buruk dan partai lain yang juga kuat. Tampaknya Dede Yusuf  perlu tahu bahwa ia harus berjibaku. Kepindahan dia ke partai Demokrat bukan sesuatu yang menguntungkan, ia mempertaruhkan karir politik.

Ahmad Heryawan adalah incumbent, Gubernur yang masih memegang jabatan. Ia masih diuntungkan oleh jabatannya, masyarakat tentu lebih mengenal dia daripada calon lainnya.  Dan sekarang semua kegiatannya diliput oleh media massa, sebuah kampanye terselubung yang selalu dimanfaatkan orang-orang semacam dia. Dalam satu periode kepemimpinannya, memang tidak banyak prestasi yang ditunjukkan, tetapi tidak banyak pula cacat yang terlihat. Ahmad Heryawan wakil dari PKS yang memang mempunyai akar yang cukup kuat di Jawa Barat. PKS akan berusaha memenangkan pilkada ini karena partai ini juga kalah di pilkada DKI Jakarta. Berpasangan dengan Dedy Mizwar sangat memberikan nilai tambah, Dedy Mizwar adalah tokoh film yang mempunyai dedikasi dan integritas tinggi, sangat peduli pada masalah sosial dan kerakyatan.

Rieke Dyah Pitaloka mewakili PDIP, yang baru meraih kemenangan gemilang di Pilkada Jakarta. PDIP tentu saja ingin melengkapi kemenangannya dengan merebut Jawa Barat. Ini sebagai pertanda kebangkitan partai ini setelah surut dari kejayaannya dalam Pemilu 2009 lalu. Namun Rieke tidak bisa begitu saja memanfaatkan kepopulerannya sebagai artis. Ia akan disaingi oleh Dedy Mizwar dan Dede Yusuf. Apalagi dalam soal kecerdasan, (maaf), dia masih kalah dengan Nurul Arifin dan beberapa selebriti perempuan lain yang juga terjun ke politik. Memang Rieke didampingi oleh Teten Masduki, tetapi itu belum menjamin bahwa mereka akan menjadi pasangan brilian.

Irianto MS Syafiudin adalah orang yang sudah lama berkecimpung dalam birokrasi. Selain sebagai Ketua Golkar Jawa Barat, dia adalah mantan Bupati Indramayu selama dua periode.  Jawa Barat sejak dulu menjadi kantong suara dan pondasi Golkar. Tentu saja briokrasi pemerintahan yang sejak dahulu menjadi kaki tangan Golkar, sangat diharapkan akan terus memberi dukungan. Sayangnya Golkar sudah kehilangan banyak simpati dari masyarakat. Apalagi dengan Ketua Umum sekarang ini, sangat bermasalah dengan berbagai kasus, salah satunya adalah Lapindo.

Dikdik Mulyana Arif Mansur dan pasangannya Cecep S Toyib adalah pasangan yang paling tidak diperhitungkan. Mereka mungkin hanya dianggap pelengkap dalam Pilkada Jabar. Namun bisa saja mereka menjadi kuda hitam, mengingat bahwa mereka berdua adalah orang-orang Jawa Barat asli.

Pertarungan sengit itu telah dimulai diam-diam seperti perang dingin. Kampanye secara  ilegal dilancarkan oleh semua calon dengan berbagai cara. Semua tahu, Jawa Barat adalah tiang kedua setelah Jakarta untuk membuat pondasi yang kokoh, agar pada Pemilu 2014 meraih kemenangan.  Kita lihat saja nanti, siapa yang akan berhasil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun