[caption id="attachment_389284" align="alignnone" width="300" caption="penabuh gong gamelan pada acara budaya di Jogjakarta"][/caption]
Peran pemerintah daerah selaku tuan rumah dalam suatu kawasan wisata adalah sebagai peran utama. Maju tidaknya industri pariwisata di daerah yang dipimpinnya tersebut tergantung bagaimana pemda mengelola potensi-potensi yang ada. Tolok keberhasilan pemda sangat mudah dilihat dan diukur. Kalau jumlah wisatawan meningkat dari tahun ke tahun, boleh dikatakan pemda di daerah tersebut berhasil memanajemen tempat-tempat wisata.
Indikasi utama keberhasilan, adalah kunjungan wisatawan asing atau luar negeri. Mengapa begitu? sebab jumlah wisatawan domestik, pasang surutnya mudah ditebak, karena ada tidaknya kemampuan finasial untuk jalan jalan dan berwisata. Selain itu, kedatangan wisatawan domestik tidak perlu dikuatirkan. Orang Indonesia memiliki kebiasaan berkumpul bersama teman-teman dan keluarga. Salah satu tempat berkumpul yang disukai adalah tempat wisata. Â Berbeda dengan wisatawan asing, yang sangat memerhatikan segala aspek dari sebuah tempat wisata.
Namun tidak semua kawasan wisata layak jual kepada para wisatawan asing. Bukan karena minim sumber daya alam, melainkan karena minim aspek penunjang yang seharusnya ada di sebuah tempat wisata bertaraf internasional. Daerah wisata yang baru dikenal di luar negeri adalah Bali dan Jogjakarta, kemudian menyusul Lombok, Pulau Komodo dan Raja Ampat. Padahal masih banyak lagi kawasan wisata alam yang sangat indah dan harus diperkenalkan kepada dunia. Ini berarti tidak semua pemda mempunyai kesadaran untuk membangun industri pariwisata. Â Mereka seakan tidak tahu bahwa komoditas pariwisata dapat memberikan pemasukan yang tinggi sehingga meningkatkan perekonomian di daerah tersebut.
Saatnya Pemda Bangkit
Pada masa resesi gl;obal seperti sekarang ini, dimana tingkat pendapatan rakyat kecil sementara harga-harga barang semakin tinggi, dibutuhkan terobosan yang nyata dari pemerintah daerah yang bersangkutan untuk meningkatkan perekonomian. Salah satu solusi adalah memaksimalkan potensi pariwisata di daerahnya masing-masing.
Pemerintah daerah perlu mendata ulang tempat-tempat wisata yang ada di daerahnya, dan bagaimana kondisinya pada saat sekarang. Perhatikan kebutuhan setiap tempat wisata, dengan aspek-aspek yang bisa menunjang dan layak jual. Jangan sampai tempat wisata dibiarkan apa adanya sehingga tidak menarik dan membuat wisatawan asing enggan datang ke sana.
Pertama, perbaiki akses menuju tempat wisata. Banyak kawasan wisata alam yang indah tetapi sulit untuk dijangkau, misalnya karena jalan yang rusak. Bagaimana para turis mau ke sana jika akses ke tempat itu tidak ada. Kedua adalah transportasi. Â Dibutuhkan alat transportasi umum untuk menuju lokasi wisata. Sangat disayangkan bahwa sebuah kawasan wisata yang seharusnya murah, dapat dijangkau semua orang tetapi tidak ada alat angkutan kesana sehingga terpaksa menyewa kendaraan. Biaya wisata menjadi sangat tinggi. Ketiga adalah fasiltas yang seharusnya ada di tempat tersebut, misalnya toilet, kantin, kantor penerangan dsb. Fasilitas itu memberi kemudahan bagi para wisatawan.
Keempat adalah promosi wisata. Promosi ini bisa dilakukan dengan dua cara. Cara pertama adalah menggunakan media massa. Pemda setempat dapat melakukan promosi dengan bantuan media massa dari dalam dan luar negeri, baik media cetak maupun media internet. Seyogyanya pemda memiliki situs tersendiri untuk setiap tempat wisata yang ada di daerah tersebut. Situs itu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para wisatawan. Cara kedua adalah dengan mengadakan event-event tertentu yang membuat orang tertarik berkunjung ke daerah tersebut. Beberapa pemda telah melaksanakan hal itu, misalnya pemprov Sumatera Barat yang setiap tahun mengadakan lomba balap sepeda bertema tour de Maninjau. Begitu pula pemprov Kepulauan Riau telah membuat even yang sama Tour de Bintan. Sedangkan di Indonesia Bagian Timur, lebih banyak mengadakan acara Sail. Namun keberhasilan acara-acara tersebut, tergantung kepiawaian pemda bersangkutan.
Jogjakarta sebagai contoh
Salah satu contoh pemda yang berhasil mengelola pariwisata dengan baik adalah Jogjakarta. Jumlah wisatawan asing yang datang ke kota gudeg selalu meningkat setiap tahun. Jogjakarta tidak hanya mempunyai se-abreg tempat wisata yang indah dan menarik. Â Jogjakarta juga menjual adat istiadat, acara-acara yang bersifat kebudayaan yang sangat disukai oleh para turis.