Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menata Boga di Hotel Santika Premiere Jakarta

20 Desember 2014   15:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:53 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_384208" align="aligncenter" width="300" caption="jajanan pasar di tengah ruangan restoran"][/caption]

Jangan pandang enteng ilmu tata boga. Ilmu yang menyangkut persoalan penyajian makanan ini membutuhkan cita rasa dan naluri seni yang cukup tinggi. Bagaimana seseorang bisa menata makanan dengan apik dan menarik, itu menunjukkan kelasnya. Karena itulah di Perancis ada sekolah khusus untuk tata boga. Orang Perancis adalah orang-orang berselera tinggi dalam hal makanan. Mereka terkenal sebagai koki yang handal di seluruh dunia sejak zaman bahuela. Bahkan bangsawan-bangsawan Inggris  dahulu senang dan bangga jika memiliki koki orang Perancis di dalam istananya. Indonesia juga memiliki seorang pakar dalam bidang tata boga lulusan Perancis. Ia adalah Asti Kleinsteuber yang juga dikenal sebagai author dalam 'Seni menata meja'.

Pentingnya cara menyajikan dan menata meja tampaknya cukup disadari oleh para pengelola hotel. Mereka tidak sembarangan menata makanan agar para tamu senang dan tertarik bersantap di restoran dalam hotel. Demikian pula Hotel Santika Premiere Jakarta, yang telah berusaha menyajikan makanan dengan cara spesial. Cara menata boga ini juga menjadi ciri khas dari hotel tersebut, sehingga para tamu akan selalu teringat bahwa mereka pernah menikmati santapan di sana.

Bentuk Harmony Restaurant boleh dikatakan empat persegi. Setiap sudut utama, diisi oleh  main menu. Dua sudut paralel  berhadapan disajikan kuliner asli Nusantara dengan berbagai macam jenis. Menu utama ini diletakkan bersusun di atas meja, lengkap dengan peralatan masak tradisional seperti anglo sehingga sentuhan ke-Indonesiaan-nya sangat terasa. Kita seperti melihat pasar tradisional di tengah restoran megah. Disini kita tidak merasa aneh menemukan gorengan dan rujak. Chef yang ramah akan menawarkan pilihan menu kepada kita, mereka dapat menjelaskan cara pembuatan dan rasa dari setiap makanan.

Dua sudut utama lain, diisi aneka jenis  makanan dari negara lain. Satu sudut adalah untuk masakan bercita rasa semi oriental, entah itu ala Jepang, Korea atau China. Uniknya, kita bisa menikmati mie tarik yang pembuatannya diperagakan langsung oleh chef. Cara menyajikannya menggunakan peralatan modern. Sedangkan di sudut lainnya berjejer makanan ala western. Bagi tamu yang menyukai salad, steak, spagheti dll, dapat mengambilnya di tempat ini. Cara menata makanan-makanan ini juga menggunakan peralatan modern.

[caption id="attachment_384230" align="aligncenter" width="300" caption="sudut makanan Asia"]

14190357021585858985
14190357021585858985
[/caption]

Di tengah-tengah ruangan, ada pilar-pilar yang menyangga hotel. Ada meja yang tidak seberapa besar  yang mengisi ruang di antara pilar-pilar tersebut. Meja-meja itu ditata dengan apik untuk menyajikan makanan kecil atau desert.  Beberapa meja disengaja tidak sama bentuk atau tingginya agar terlihat menarik. Ada yang khusus buah-buahan, ada yang untuk minuman segar seperti es cendol dan es podeng, serta ada yang untuk kue-kue.

Pada meja paling tengah ada susunan jajanan pasar yang ditata apik. Bentuknya meja berundak. Tengah meja paling tinggi adalah sebuah vas besar yang penuh dengan rangkaian bunga. Sedangkan di bawahnya ada hiasan patung kayu berbentuk orang berbusana Jawa, laki-laki dan perempuan duduk timpuh. Kemudian paling bawah adalah  dari jajanan pasar yang telah ditempatkan di piring-piring kecil sehingga memudahkan para tamu untuk mengambilnya. Di meja ini, pada sisi yang lain kita bisa menemukan aneka irisan cake yang lezat. Namun sebagian besar tamu lebih tertarik untuk mencicipi jajanan pasar.

Banyaknya corner untuk menyajikan makanan, membuat para tamu lebih leluasa dalam memilih dan mengambil makanan. Tidak ada antrian panjang jika jam makan mereka bersamaan. Mereka telah terbagi berdasarkan jenis makanan yang diinginkan. Meja-meja juga tetap terlihat rapi dan bersih, tidak berantakan karena banyaknya orang yang mengambil makanan. Padahal dalam satu hari restoran ini menyajikan lebih dari seratus jenis makanan, terbagi dalam tiga jam makan pagi siang dan sore.

Meja-meja makan yang terbuat dari kayu tersusun rapi. Sebagian besar menghadap kolam renang, tepat di depan restoran. Antara restoran dengan area kolam renang hanya dibatasi dinding kaca yang jernih sehingga para tamu dapat menikmati hidangan sambil melihat segarnya dedaunan dan bunga di taman serta menyaksikan orang-orang yang sedang berenang. Tapi jika ada orang yang ingin suasana lebih intim, dapat memilih meja makan yang ada di tengah ruangan, di antara pilar-pilar. Soal service dijamin cukup memuaskan. Para pelayan restoran akan dengan sigap membantu dan melayani para tamu.

Nah, ada yang ingin mencoba bersantap di sana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun