Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Masa Depan KPK Bersama Penyidik dari TNI

6 Mei 2015   14:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:19 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wacana perekrutan penyidik dari TNI kembali digulirkan. Hal ini disebabkan kisruh KPK-Polri yang berlarut-larut. Pada tahun-tahun sebelumnya, wacana ini ditolak mentah-mentah, baik dari KPK sendiri maupun dari institusi lain. Namun sekarang ini menjadi alternatif yang paling memungkinkan untuk menyelamatkan eksistensi KPK sebagai lembaga pemberantas korupsi.

Pihak Mabes juga menyambut positif bila ada rencana perekrutan penyidik dari TNI. Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen Fuad Basya menyatakan siap menyediakan anggota TNI untuk ditugaskan KPK sebagai penyidik dan tim auditor untuk mengungkap kasus-kasus korupsi.  TNI memiliki SDM yang kapabel, bahkan untuk jaksa penuntut dan hakim karena institusi TNI mempunyai Mahkamah Militer. Mereka sangat profesional di bidangnya.

Ini keuntungan jika penyidik dari TNI:

1.  Lepas dari pengaruh Polri

Jika penyidik adalah personel TNI, maka Polri tidak punya kekuasaan untuk memengaruhi, meneror atau mengkriminalisasi mereka. Polri tidak bisa sewenang-wenang ikut campur penyidikan KPK karena mereka bukan berasal dari Polri. Dengan kata kasar, para penyidik itu bukan anak buah Kapolri dkk., jadi tidak ada hak untuk mencampur-adukkan kasus. Dan ini jelas memperkecil kemungkinan adanya rekayasa kasus seperti yang sering terjadi dan dilakukan oknum-oknum Polri.

2. Profesional

TNI memiliki tenaga-tenaga ahli di bidangnya dan sangat profesional. Mereka memiliki perencanaan dan perhitungan yang cermat, strategi yang jitu dan target yang tepat. Pada umumnya kita mengetahui bahwa TNI lebih terjaga kredibilitasnya daripada institusi Polri yang mendapat penilaian buruk dari masyarakat. Karena itu personel TNI jauh lebih bisa dipercaya dalam menangani berbagai masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, apalagi menyangkut KKN dan korupsi.

3. Disiplin

Anggota-anggota TNI terkenal sangat disiplin dalam menunaikan tugas-tugasnya. Mereka berdisiplin dalam segala hal. Bukan hanya perilaku, tetapi juga dalam memenuhi prosedur, penggunaan fasilitas dan target-target pencapaian tugas secara maksimal. Jadi probability penuntasan kasus juga sangat tinggi. Pelanggaran terhadap kedisiplinan ini akan mendapat sanksi yang berat dari Mahkamah Militer. Berbeda dengan Polri yang cenderung melindungi oknum yang terlibat dalam suatu kasus.

Kita tentu berharap KPK bisa diselamatkan dari pemandulan terus menerus sehingga korupsi akan semakin merajalela. Karena itu kita harus mendukung agar rencana ini dapat diwujudkan. Kita butuh KPK yang kuat, tak mudah diintervensi  lembaga lain yang berkolaborasi dengan politikus dan koruptor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun