Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mana yang Lebih Preman, Nurdin Halid atau Agung Laksono?

11 Desember 2014   16:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:32 1967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perang antara Golkar kembar belum selesai. Meski kubu Agung Laksono tampak berada di atas angin, Kubu ARB masih berusaha menyerang. Padahal segala ssepat terjang Ical sebagai Ketua Umum Golkar versi Bali sudah semakin menurunkan kredibilitas hasil Munas Bali. Ibarat tikus terjepit, masih berusaha  menggigit. Kemarin, Nurdi Halid mengeluarkan pernyataan bahwa Agung Laksono CS adalah sekelompok preman.

Apa yang diucapkan Nurdin Halid agak menggelikan. Ibarat pepatah,  buruk muka cermin dibelah. Golkar memang tidak lepas dari premanisme, sejak dulu hal itu  terjadi. Sejak reformasi permainan licik dalam memperebutkan kekuasaan selalu menggunakan cara-cara premanisme. Mereka adalah sekumpulan preman berdasi. Karena itu sungguh ironi jika salah satu pihak menuduh pihak lain adalah golongan preman.

Kita toleh ke belakang, apa yang  telah dilakukan kubu Ical selama, justru lebih mencerminkan sikap premanisme dibandingkan dengan ulah Agung Laksono.  ARB dan kelompoknya memang bergaya lebih elite, tetapi mereka lebih preman. Masing ingat ketika Munas Golkar di Riau, Ical menang atas Surya Paloh. Pada saat itu kubu Ical telah melakukan teror, intimidassi dan bagi-bagi uang.

Demikian pula pada Munas Bali akhir bulan lalu. Beberapa saksi dari DPD mengungkapkan bahwa suasana Munas Bali sangat mencekam. Para anggota tidak diperkenankan interupsi. Komunikasi hanya bersifat satu arah, dari pimpinan ke bawah. Semua peserta diarahkan untuk memilih ARB secara aklamasi. Jika ada yang berbeda pendapat, mereka diancam untuk dipecat.  Bahakan keputusan-keputusan Munas lebih banyak didominasi oleh keinginan para pimpinan. Bukti nyata adalah rekaman Nurdin Halid sendiri.

Pernyataan-pernyataan Ical yang menjadi Ketua Umum Golkar versi Bali pun tidak mencerminkan kredibilitas seorang pemimpin yang baik. Kelakuan Ical yang 'sak karepe dewe', bertolak belakang dengan apa yang direkomondasikan pada Munas Bali. Khususnya mengenai masalah Perppu Pilkada Langsung. Apapun alasannya, hanya orang yang berjiwa preman yang berbuat seperti itu. Lucunya, para pendukungnya membela mati-matian. Misalnya yang terjadi pada debat di salah satu televisi swasta semalam. Azis Syamsudin terlihat ngotot dan ngeyel bahwa rekomondasi Munas tidak perlu dijalankan. Sedangkan Agun Gunanjar menegaskan hal itu sebagai suatu keharusan.

Agung Laksono CS memang terdiri dari para preman. Yorrys Th Raweyai sudah dikenal sebagai preman sejak masih muda dulu. Namun bukan preman sembarangan, karena mengerti manajemen organisasi sebesar Golkar. Maka ia tahu ketika ada ketidak adilan yang terjadi dalam tubuh partai berlambang beringin tersebut. Preman bertindak preman itu biasa. Jadi kalau soal kantor DPP diduduki anak buah Yorrys, bukanlah hal yang aneh. Apalagi mereka merasa sedang memperjuangkan nasib partai untuk masa mendatang.

Nah, kalau Nurdin Halid dkk tidak mau bercermin, mungkin mereka sudah terlalu jumawa. Atau justru sudah terlanjur malu dengan situasi dan kondisi yang mereka hadapi. Bagi mereka, sudah kepalang basah mending nyebur sekalian. Apakah begitu?

Kalau kedua kubu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun