Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Makan Tom Yam, Serasa di Bangkok

23 April 2015   15:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:45 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Makanan dari negeri Gajah Putih yang paling populer di Indonesia adalah Tom Yam. Karena itu, semakin banyak restoran yang menyajikan makanan ini. Bukan hanya di restoran ala Thailand, tetapi juga resto-resto lainnya, sering mencantumkan menu Tom Yam di daftar menunya. Memang lidah orang Indonesia begitu mudah menyesuaikan setiap rasa, cukup banyak orang yang menggemari makanan ini.

Namun berapa banyak orang yang pernah makan Tom Yam di negara asalnya? Tentu saja anda akan mudah menemukan makanan ini di sana, terutama di Bangkok, Ibukota Thailand.  Boleh dikatakan, ada saja yang menjual Tom Yam, dari restoran di hotel Bintang Lima, hingga kaki lima. Pada umumnya orang Indonesia senang makan sambil berbelanja. maka tempat yang biasanya pas untuk kedua hal itu adalah di Pasar Chatu Cak.

Pasar Chatu Cak adalah pasar yang paling terkenal di Bangkok. Sebenarnya pasar ini adalah pasar Week-end, hanya buka pada hari Sabtu dan Minggu. Di Pasar ini semua barang ada. Para turis selalu datang ke tempat ini untuk mendapatkan berbagai souvenir ala Thailand. Orang-orang Indonesia banyak yang sengaja libur pekan datang ke tempat ini, sebelum ke pantai Pattaya. Harga semua jenis barang relatif murah, apalagi jika kita pandai menawar. Nah, di samping barang-barang, di pasar ini juga tersedia aneka masakan Thailand, termasuk Tom Yam.

Kita bisa masuk ke salah satu warung tenda yang menyajikan Tom Yam. Tinggal memesan dan duduk manis di bangku-bangku kayu yang panjang. Tom Yam disajikan panas-panas, jadi nantinya membuat kita bercucuran keringat. Bagi yang belum mengenal Tom Yam, makanan ini termasuk jenis makanan sehat. Tom Yam adalah sup yang terdiri dari bahan-bahan segar, ada sea food (bisa udang dan tiram), ada jamur dan ada ikan. Bumbunya pun sangat medok, menggunakan bawang merah, bawang putih, cabai, terasi, serai, lemon, dan gula pasir.

Sambil menyantap Tom yam, kita bisa menyaksikan manusia-manusia yang hilir mudik di pasar Chatu Cak ini. Suasananya selalu ramai dan padat, mirip pasar Tanah Abang. Ada pedagang asongan, pedagang yang menggelar di jalan raya, dan ada yang berada di kios-kios kecil. Kita akan tersenyum sendiri menyaksikan turis-turis dengan aksinya yang macam-macam, mereka sebentar-sebentar selfie bersama pedagang yang unik.

Sayang kita takkan mungkin bisa sering makan Tom Yam di Bangkok. Masalahnya, berat di ongkos!  jadi jika kangen makan Tom Yam atau kangen suasana di Bangkok, cari saja restoran yang menjual makanan Thailand. Untung di Jakarta sudah banyak restoran semacam ini. Kita tinggal pergi ke salah satu mal, yang ada resto Thailand, cari yang menyajikan menu Tom Yam dan kawan-kawannya. Misalnya, Thai Alley yang ada di pusat perbelanjaan Gandaria. Resto ini mempunyai menu lengkap masakan asli Thailand, rasanya dijamin mak nyoss, karena chefnya memang orang Thailand.

Jika sudah menemukan resto itu, cari tempat duduk yang strategis atau yang memiliki ornamen khas negeri Gajah Putih. Pesan menu kesukaanmu, Tom Yam. Sambil makan, bayangkan saja sedang berada di kota Bangkok. Bila beruntung, Tom Yam yang disajikan akan selezat yang ada di Bangkok. Klop deh, kita bakal merasakan suasana Bangkok. Menyantap Tom Yam serasa di Bangkok.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun