Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Mafia Narkoba Memasuki Inbox Facebook

2 Mei 2015   04:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:28 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14305315691915929953

[caption id="attachment_414299" align="aligncenter" width="615" caption="Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)"][/caption]

Bukan hanya prostitusi online yang memasuki inbox kita. Ternyata jaringan mafia narkoba internasional juga menggunakan modus yang mirip untuk menjerat mangsanya. Sering kali korban tidak sadar terjebak dalam pusaran mafia narkoba, terutama para wanita. Mengapa? Karena mafia narkoba ini memanfaatkan perempuan-perempuan kesepian dengan cara merayu melalui inbox.

Kemarin, saya membaca status seorang teman di Facebook yang menceritakan praktik mafia narkoba melalui inbox. Salah satu korban adalah seorang perempuan Australia bernama Exposto, yang kini menghadapi tuntutan hukuman mati di Malaysia. Pengacara Exposto menegaskan bahwa kliennya hanya menjadi korban mafia narkoba internasional. Exposto tidak sadar telah ditipu oleh seorang laki-laki yang dikenalnya melalui Facebook.

Begini kisahnya, ada pesan yang masuk ke inbox Exposto dari seorang laki-laki yang ingin mengajak berkenalan.  Laki-laki itu mengaku berprofesi sebagai tentara dari Amerika Serikat. Karena foto profilnya yang tampan dan gagah dalam balutan seragam US Army, perempuan tersebut kepincut. Ia meladeni perkenalan tersebut dan berlanjut sampai hubungan yang lebih intim.

Entah bagaimana cara laki-laki itu merayu Exposto. Yang jelas, perempuan Australia itu jatuh cinta kepadanya dan mau melakukan apa saja demi pria yang dicintainya. Dia sangat percaya bahwa pria tersebut juga mencintainya. Karena itu, ketika suatu hari Exposto disuruh mengambil sebuah tas yang berisi barang kiriman, ia menurut saja.  Exposto diminta untuk membawa tas itu ke Melbourne. Exposto mengira bahwa tas itu hanya berisi pakaian. Ia tak menduga bahwa ternyata isi tas tersebut adalah narkoba.

Selain itu, Exposto juga sempat melakukan perjalanan ke Shanghai atas permintaan 'Sang Kekasih'.  Ia tidak pernah mencari tahu atau menyelidiki mengapa ia diminta membawa barang dan menemui sejumlah orang asing. Sampai akhirnya Exposto tertangkap di Malaysia. Perempuan itu tidak berkutik karena ada barang bukti narkoba yang dibawanya. Kini ia mendekam di penjara dan menunggu eksekusi mati. Upaya pembelaan dan keringanan hukuman telah dilakukan pengacaranya yang berkeyakinan bahwa Exposto hanya sebagai korban asmara dunia maya.

Nah, benar tidaknya pengakuan pengacara Exposto tidak menjadi persoalan. Memang ada fenomena banyak laki-laki asing yang mengajak berkenalan melalui inbox. Mereka mengaku menjadi tentara AS yang ditempatkan di suatu negara. Saya sendiri juga pernah beberapa kali mendapat permintaan serupa. Namun permintaan-permintaan tersebut tidak saya gubris. Saya tahu bahwa itu adalah praktik penipuan, karena bagaimana mungkin ada beberapa orang sekaligus memasuki inbox dan mengaku sebagai tentara AS. Saya mempunyai teman-teman dari berbagai negara, dan tidak ada yang bertipe seperti tentara AS.

Ini penting untuk kaum perempuan di Indonesia yang juga mudah terkena bujuk rayu laki-laki tampan. Jangan mempercayai permintaan perkenalan terhadap orang asing yang tidak ketahui asal-usulnya. Mereka hanya fiktif, menggunakan banyak akun untuk merayu perempuan-perempuan lemah di seluruh dunia. Mudah-mudahan tidak ada kompasianer perempuan yang termakan rayuan gombal sejenis itu.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun