Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

In Memoriam Rae Sita Supit

21 Mei 2015   05:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:46 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jagad entertainmen Indonesia kembali berkabung. Salah satu tokoh perfilman telah meninggal dunia. Rae Sita Supit telah meninggal dunia pada usia 70 tahun di Jakarta karena penyakit kanker yang selama ini dideritanya. Jenazah disemayamkan di rumah duka Heaven (eks Atmajaya Pluit). Ucapan duka melalui medsos mengalir tidak hanya dari kalangan artis, tetapi juga dari masyarakat.

Rae Sita, tercatat sebagai artis yang memiliki kecerdasan yang tinggi. Perempuan yang lahir di Australia dan besar di Indonesia ini, pernah kuliah di ITB Bandung jurusan Seni Rupa, lalu pindah ke IKIP Jakarta dan akhirnya menyelesaikan pendidikannya New South Wales University, Sydney, Australia. Ia menikah dengan Oke F Supit dan mereka dikaruniai tiga anak, Jenifer Jill Supit, Georgiana Grae Supit, dan Ravelra Ruth Supit.

Rae Sita sendiri baru terjun ke dunia perfilman setelah memiliki tiga anak.Filmnya yang pertama adalah 'Cintaku di Kampus Biru'. Dalam film itu ia berperan sebagai dosen yang jatuh hati kepada salah seorang mahasiswanya. Film yang diproduksi tahun 1976  itu berhasil melambungkan namanya.  Setelah itu, ia membintangi puluhan film yang juga sukses. Pada tahun 1979, Rae Sita memutuskan berhenti dari dunia seni peran untuk menekuni profesi baru sebagai Public Relation, Manager Hotel Sahid Jaya. Namun Ia juga aktif  sebagai anggota tim Pokja Film Kompetitif dan mengajar di BP SDM Citra di YPPHUI dan anggota LSF.

Menurut Anwar Fuadi, sebelum  meninggal, Rae Sita sempat menitipkan pesan terakhir,"Jaga Lembaga Sensor kita,"

Pesan itu menunjukkan bahwa Rae Sita tetap concern terhadap mutu perfilman di Indonesia dan memperlihatkan betapa dia adalah orang yang konsisten dan bekerja sepenuh hati.  Rencananya, Rae Sita akan dimakamkan di San Diego Hill Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, pada hari Sabtu. Tetapi keluarga belum bisa memastikan jamnya.

Kepergian Rae Sita telah menimbulkan kedukaan bagi Dedy Mizwar. Ia menilai bahwa Rae adalah wanita yang cerdas dan berwawasan luas.  "Mbak Rae adalah sosok penting dalam dunia perfilman," kata Wakil Gubernur Jawa Barat ini dengan mata berkaca-kaca.

Satu-satunya keinginan Rae yang belum terlaksana adalah mengadakan reuni dengan teman-teman seangkatan. Mereka berniat bernostalgia pada tanggal 1 Juni nanti. Sayang niat itu belum kesampaian, Tuhan telah memanggilnya. Semoga ia tenang di alam baka. Selamat jalan Rae Sita Supit.

sumber; Kompas.com, Wikipedia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun