[caption caption="Malam Anugerah PIN 2015 (dok.Gapey Sandi)"][/caption]
Kagum, terharu dan bangga berbaur menjadi satu ketika mengenal 12 Perempuan Inspratif Nova 2015. Mendengarkan penuturan beberapa orang dari mereka membuat hati saya tercampur aduk dan bercermin pada diri sendiri. Rasanya malu jika membandingkan kiprah saya yang tak seberapa dibandingkan dengan perempuan-perempuan hebat itu. Karena itu mereka memang sangat pantas mendapat anugerah Perempuan Inspiratif Nova 2015. Dalam acara penganugerahan PIN 2015 di restoran Oasis, Jakarta Pusat, 5 Desember 2015 yang lalu, saya berkesempatan melihat mereka dari dekat.
Tema yang diusung kali ini adalah "Berkarya Dengan Cinta". Tema ini diangkat berdasarkan hakikat dari perempuan itu sendiri yang dianugerahi Rahim oleh Allah SWT. Rahim berarti sayang atau cinta. Kehidupan manusia berawal dari kasih sayang atau cinta. Karena itu, cinta harus diimplementasikan dalam setiap tindakan berupa karya nyata yang bisa memberikan manfaat kepada sesama. Demikian yang tersirat dari uraian Iis Riesnawati Soelaeman, Chief Editor Tabloid Nova ketika memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Nova, telah menyelenggarakan acara ini selama delapan tahun berturut-turut. PIN menjadi suatu ajang yang memberikan dampak positif terhadap kemajuan perempuan Indonesia. Kegiatan ini telah berhasil memotivasi kaum perempuan untuk bangkit dari keterpurukan. PIN mampu memunculkan perempuan-perempuan hebat yang selama ini tidak banyak diketahui oleh orang lain. Keberhasilan mereka megobarkan semangat pada perempuan-perempuan lain untuk berbuat serupa. Pada tahun ini ada sekitar 2000 orang kandidat yang diusulkan untuk menjadi pemenang anugerah PIN 2015. Bukan hal yang mudah memilih 12 orang dari 2000 orang. Dewan juri harus bekerja keras untuk menyeleksi mereka satu persatu.
"Kita mengawali dengan melakukan seleksi naskah per kategori, lalu diperas menjadi 100 orang. Dari jumlah tersebut, diperas lagi menjadi 30 orang. Pada jumlah 30 orang ini kita harus mengundang juri dari luar Nova," jelas Iis. Juri dari Nova terbagi dua, dari tim redaksi dan dari tim bisnis. Sedangkan juri dari luar adalah Wulan Tilaar dari Martha Tilaar Group, Mira Julia (alumni PIN 2013) dan Tenny Hasyanti (alumni PIN 2014).
Penyelenggaraan Perempuan Inspiratif Nova mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Menteri Yohana Yembise dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Dewi Yuni Muliati, Asisten Deputi Gender Dalam Kesehatan bidang Pengarusutamaan Gender bidang Politik, Sosial dan Hukum, mengatakan kegiatan ini membuktikan bahwa kaum perempuan aktif dalam memajukan bangsa Indonesia melalui pemikiran-pemikiran yang cemerlang dan karya-karya nyatanya.
"Sebagaimana diketahui, dalam lima tahun ke depan, seluruh kebijakan yang disusun oleh masing-masing kementrian baik di pusat dan di daerah akan tetap menyelaraskan Visi dan Misi Bapak Presiden. Untuk itu, pemerintah akan memprioritaskan dalam perumusan kebijakan dan program yang mendukung dalam mendorong kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, perlindungan dan tumbuh kembang anak," tutur Dewi Yuni Muliati.
[caption caption="Beberapa Pemenang PIN 2015 (dok.Gapey Sandy)"]
Lebih Hebat dari yang Saya Duga
Semula saya mengira bahwa prestasi setiap penerima Anugerah PIN 2015 ini 'hanya' melakukan sesuatu yang lebih dari perempuan lainnya. Memang tidak salah, kiprah mereka tidak lazim kita dapati pada perempuan-perempuan umumnya. Namun yang membuat perbedaan itu ternyata adalah latar belakang mereka, yaitu peristiwa-peristiwa yang dialami selama perjalanan hidup mereka masing-masing. Perempuan-perempuan ini mampu mengubah penderitaan menjadi prestasi gemilang.
Salah satunya adalah Ratna Prawira dari Yogyakarta. Sebenarnya dia berasal dari Ambon, Maluku yang kemudian menetap di kota Gudeg. Ternyata Ratna adalah korban kerusuhan sosial yang terjadi di Ambon tahun 1999. Kepindahannya ke Yogyakarta tidak serta merta menghilangkan penderitaannya. Ia harus jatuh bangun selama 12 tahun untuk bisa bangkit seperti sekarang ini.