Dari beberapa perhelatan besar partai-partai, kita selalu menyimak kehadiran tokoh-tokoh sentral di negeri ini. Begitu benyak berita yang mengeruhkan suasana, seakan-akan konflik menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi tidak begitu sebenarnya yang terjadi di antara para pemimpin. Kita bisa melihat bagaimana mereka bisa beradaptasi dan bergaul dengan akrab, layaknya pertemanan yang sudah terjalin lama.
Dalam beberapa pertemuan, kita bisa memperhatikan bagaiman sikap dan karakter seorang pemimpin sejati. Lihatlah ketiga pemimpin; Jokowi-Prabowo dan SBY, yang menyiratkan kegembiraan dan keintiman di antara mereka. Jokowi bisa bersenda gurau dengan Prabowo dan SBY. Ketiga orang ini lebur dalam satu keniscayaan sebagai pemimpin. Cara mereka bergaul seakan tanpa batasan, tidak terjerat embel-embel baju partai dan kekuasaan.
Lantas mengapa selalu ada berita miring di seputar mereka? itu bukanlah berasal dari ketiga tokoh tersebut. Berita-berita yang tidak mengenakkan berasal dari orang-orang di sekeliling mereka. Baik itu dari lingkaran kekuasaan atau dari dalam tubuh partai. Orang-orang ini yang selalu membuat suasana menjadi kisruh dan tampak gontok-gontokan. Sesungguhnya lingkaran sekeliling para tokoh ini telah dihuni oleh orang-orang yang ambisius dan haus kekuasaan. Mereka berebut mencari perhatian dengan segala cara, agar mendapat posisi yang diinginkannya.
Antara Jokowi, Prabowo dan SBY, tidak ada masalah. Mereka adalah pemimpin-pemimpin besar yang ingin memajukan negeri ini. Ketiganya adalah orang-orang yang ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara. Karena itu mereka harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Tokoh-tokoh ini mampu membedakan mana persoalan negara, mana persoalan organisasi dan mana persoalan kelompok dan pribadi. Sudah tentu prioritas utama adalah kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
Namun langkah-langkah para pemimpin tersebut memang tidak mulus. Orang-orang ambisius yang berada dalam lingkaran itu tidak rela jika mereka bersatu. Hal itu akan menghambat usaha mereka merampok kekayaan negeri dengan menyalahgunakan wewenang. Pasti ada cara-cara kotor yang membuat ketiga pemimpin ini seolah-olah memiliki masalah. Padahal, mereka sendiri yang menciptakan permasalahan demi kepentingan kelompok tertentu.
Bayangkanlah jika ketiga tokoh ini bersatu, bahu membahu dalam mengelola negara ini. Jokowi dengan pemerintahannya ditopang oleh dua pilar yang kuat, Prabowo dan SBY. Maka tidak akan ada yang mampu menghalangi mereka. Kolaborasi pemikiran ketiga tokoh ini akan dapat memajukan negeri ini.
Seharusnya kader-kader, para pengikut dan pendukung ketiga tokoh ini meniru para pemimpinnnya dan menghentikan pertikaian. Suasana yang damai akan sangat kondusif untuk menjalankan program-program yang ditujukan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Biarkan ketiga pemimpin ini bersatu. Dengan demikian, maka masa depan Indonesia dalam genggaman.
