Kau serupa hujan yang menyelinap ketika dini hari. Bahkan melewati barisan mimpi-mimpi. Menjelma dalam dingin yang menyelimuti. Mendekam dan tiba-tiba pergi.
Pagi menyeruak di antara kelebat kabut. Menyisakan helaan nafas setelah kalut . Oh tidak, ternyata aku sudah terbebas dari rasa takut. Rasa ini tidak lagi mampu tersulut.
Kau serupa hujan yang menggenangi hati dengan kenangan. Meskipun tak berhasil mengabadikan dirimu dalam ingatan. Aku memilih untuk melanjutkan perjalanan. Kita memang tidak pada satu tujuan.
Biarkan air hujan mengalir kemana saja yang dia suka. Tanpa harus membawa beban cinta. Tinggalkan bayanganmu dalam ruang hampa. Dan aku bahagia menyambut datangnya senja.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H