Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Mendung di Matamu

19 November 2024   16:22 Diperbarui: 19 November 2024   16:24 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mendung (dok.charlesdarrin)

Untuk mendung di matamu, bolehkah aku mendendangkan sebuah lagu? Tentang kisah kita yang telah berlalu. Menghujam bagai sembilu. Hingga hilang terbawa sang Bayu.

Derai hujan memainkan nada yang sama. Antara kesedihan dan kenangan yang terpenjara. Cinta telah tersesat jauh ke dalam Jenggala. Dan kemudian mematikan rasa. 

Untuk mendung di matamu, apakah masih menyisakan rindu? Atau harapan yang ambigu. Setelah sekian lama membiru. Tenggelam dalam lautan kalbu. . 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun