Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Skandal Miss Universe, Jahiliyah di Zaman Modern

8 Agustus 2023   11:06 Diperbarui: 8 Agustus 2023   11:14 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilihan Miss Universe (dok.kumparan)

Bahkan di Indonesia, banyak tokoh-tokoh perempuan yang dikenal sebagai pahlawan, seperti Cut nyak Dien, RA Kartini, Dewi Sartika, Laksamana Keumala Hayati dan lain-lain. Pada zaman sekarang, kita melihat kekuatan dari perempuan cerdas seperti Sri Mulyani, Retno Marsudi, Susi Pudjiastuti dan tokoh-tokoh lainnya. 

Maka, sebaiknya pemerintah memberikan antensi terhadap eksploitasi tubuh perempuan melalui ajang kontes ratu-ratuan tersebut. Sudah saatnya event yang tidak memberikan manfaat kepada masyarakat ini dihentikan. Masih banyak cara yang bisa ditempuh agar perempuan Indonesia dapat berkiprah di dunia internasional. 

Sejak Awal Berdiri sudah Bermasalah

Mungkin ada baiknya kita mengetahui bahwa penyelenggaraan Miss Universe sudah bermasalah sejak awal berdirinya. Pada tahun 1952, kontes Miss America diselenggarakan. Sebuah perusahaan yang memproduksi baju renang, meminta agar para peserta memakai baju renang produksinya. Namun permintaan itu ditolak. 

Perusahaan ini, Pasifing Knitting Company akhirnya mengadakan kontes Miss Universe untuk memasarkan produk-produk mereka. Ajang ini akhirnya berkembang pula hingga tingkat internasional. 

Perempuan-perempuan yang mengikuti kontes Miss Universe tidak menyadari bahwa mereka hanya alat pemasaran. Tubuh mereka dieksploitasi untuk keuntungan perusahaan tersebut. Para peserta kontes gembira mendapatkan hadiah sebesar 250.000 dolar AS. Padahal keuntungan yang diraup dalam penyelenggaraan Miss Universe mencapai 56,8 miliar dolar AS. 

Nah, sungguh merugikan kaum perempuan bukan? Karena itu, jangan tertarik pada acara seperti ini kecuali mau kembali ke zaman jahiliyah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun