Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Traveling dari Kacamata Ilmuwan

5 Juli 2023   15:30 Diperbarui: 5 Juli 2023   21:51 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biasanya, yang senang melakukan  traveling adalah para petualang. Mereka bisa saja terdiri dari berbagai jenis profesi. Tetapi kita jarang mendengar bahwa ilmuwan melakukannya untuk hobi. Ternyata ada ilmuwan yang sangat menikmati traveling, seperti kak Rondang. 

Rondang SE Siregar adalah seorang peneliti yang telah lama berurusan dengan primata di hutan Kalimantan Indonesia -Malaysia, antara Sarawak dan Sabah. Dia memperhatikan kehidupan orang utan. Pengalaman tersebut justru membawanya berpetualang ke beberapa negara. Beruntung saya bisa mendengar cerita kak Rondang dalam event diskusi komunitas Vlomaya bertajuk "Lingkungan  Indonesia dari Kacamata scientist Traveler", Sabtu 1 Juli 2023. 

Menyusuri hutan-hutan adalah hal yang sangat normal bagi kak Rondang. Sambil menyelam minum air, itulah pepatah yang tepat, karena kak Rondang bekerja sambil menikmati perjalanan. Boleh dikatakan hutan-hutan di Indonesia sudah pernah dijelajahi. Dia tahu betul bagaimana kehidupan satwa-satwa liar yang ada di Indonesia.

Menurut kak Rondang, ada wilayah konservasi orang utan di Kalimantan. Di sana primata langka tersebut dilindungi dan dikembangbiakkan. Tetapi memang masih saja ada pemburu liar yang mengancam keselamatan mereka. Begitu pula dengan satwa liar lainnya.

Di Sumatra, juga terdapat kawasan hutan lindung tempat satwa-satwa langka seperti harimau dan gajah. Hutan lindung ini disediakan oleh sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit. Rupanya, sebagai kompensasi atau keseimbangan dengan lahan kebun sawit. 

Kak Rondang menyayangkan minimnya kesadaran orang Indonesia dalam menjaga lingkungan alam. Kerusakan bukan hanya disebabkan perusahaan-perusahaan perkebunan dan pertambangan, tetapi juga orang-orang yang bersikap seenaknya. Misalnya, pendaki gunung yang membuang sampah sembarangan.

Saya menyimak cerita kak Rondang (dok.pri)
Saya menyimak cerita kak Rondang (dok.pri)

Sejak muda, kak Rondang adalah pecinta alam. Kala masih menjadi mahasiswa jurusan biologi di Unas, ia bergabung dengan Wanadri yang berpusat di Bandung. Organisasi ini masih eksis hingga sekarang dan memiliki puluhan ribu anggota. Sebagai pecinta alam, layaknya berusaha menjaga lingkungan. Sayangnya orang-orang sekarang mendaki gunung dan kemping hanya untuk gaya-gayaan, bukan karena betul-betul mencintai alam. Saya yang juga hobi mendaki gunung, merasa mendapat teman sejawat. 

Penelitian ke berbagai negara

Setelah menyelesaikan tugas-tugas penelitian di Indonesia, kemudian kak Rondang mendapatkan kesempatan ke luar negeri. Kak Rondang melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di Cambridge University, Inggris. Dari sana dia menjejakkan kaki ke negara-negara lain Eropa, Afrika, Rusia hingga Amerika Serikat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun