Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

3 Hal yang Harus Diwaspadai Erdogan di Masa Depan

29 Mei 2023   11:02 Diperbarui: 29 Mei 2023   12:41 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rakyat merayakan kemenangan Erdogan (dok.trtworld)

Sebagaimana prediksi saya dalam artikel sebelum ini, Erdogan berhasil memenangkan pemilu Turkiye pada putaran kedua. Bergabungnya Sinan Ogan menambah suara bagi Erdogan meskipun tidak sebesar yang diperkirakan. Namun dengan perolehan suara 52,14% Erdogan telah mengukuhkan kemenangan dan akan menjabat sebagai presiden untuk ketiga kalinya.

Seluruh rakyat pendukung tumpah ruah ke jalan merayakan kemenangan tersebut. Mereka berkumpul mendengarkan pidato Erdogan dan menyalakan kembang api. Malam berubah terang benderang karena pesta massal memenuhi sepanjang jalan. Klakson mobil bersahut-sahutan, bendera Turkiye berkibar-kibar. 

Rakyat merayakan kemenangan Erdogan (dok.trtworld)
Rakyat merayakan kemenangan Erdogan (dok.trtworld)

Boleh dikatakan kaum muslim di seluruh dunia juga terharu, bangga dan bersyukur akan kemenangan Erdogan. Mereka menganggap Erdogan adalah pemimpin umat Islam saat ini. Pemimpin kuat yang menjadi sandaran negara-negara Islam yang lemah. 

Namun tentunya Erdogan tidak larut dalam euforia tersebut. Banyak pekerjaan yang telah menanti. Ia harus membuktikan bahwa kritikan partai oposisi tidaklah benar, terutama apa yang dituduhkan oleh rivalnya, Kemal Kilicdaroglu, ketua partai CHP. 

Selain itu, ada tiga hal yang harus diwaspadai oleh Erdogan. Tiga hal ini yang dapat mengancam eksistensi kepemimpinan Erdogan. Ini adalah semacam PR atau pekerjaan rumah yang tidak boleh diabaikan. Kalau tidak, pada periode berikutnya, Turkiye bisa runtuh, tidak sanggup menghadapi tekanan politik internasional. 

Tiga Hal yang Harus Diwaspadai Erdogan

1. Meningkatnya kaum sekuler

Dalam artikel saya di sini, saya telah menguraikan tentang kebangkitan Sekulerisme. Aliran sekuler dibawa oleh bapak pendiri Turkiye, Mustafa Kemal Attaturk. Aliran ini tidak mau tunduk pada ajaran agama Islam. 

Ketua partai CHP, Kemal Kilicdaroglu menanggapi kemenangan Erdogan, menyatakan bahwa dia akan melanjutkan perjuangan. Ini berarti partai sekuler tersebut tidak akan pernah berhenti memengaruhi masyarakat untuk menjadi pengikut sekuler. Partai ini merangkul generasi muda yang tidak mau terikat oleh aturan-aturan agama dan berorientasi pada kehidupan dunia Barat. 

Fenomena akhir-akhir ini memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan jumlah penganut sekuler di antara generasi muda. Terutama di provinsi terpadat yaitu Istanbul dan Ankara. Di dua tempat ini, Erdogan kalah suara dari Kemal Kilicdaroglu. Apalagi walikota Istanbul saat ini adalah penganut sekuler dari partai CHP. 

Erdogan harus bisa mengantisipasi peningkatan jumlah kaum sekuler ini, kalau tidak bisa membendungnya. Tetapi tentu dengan tindakan yang halus karena tindakan represif hanya akan menjadi bumerang bagi Erdogan. 

CHP sangat pandai memutarbalikkan fakta seakan ada penindasan terhadap mereka. Erdogan dapat mengerahkan ulama-ulama agar membumi dalam melakukan syiar Islam sehingga dapat meminimalisir pertumbuhan kaum sekuler. 

2. Krisis kepemimpinan

Partai yang mengusung Erdogan, AK Parti belum menunjukkan tanda-tanda regenerasi yang kuat. Padahal suatu saat tongkat estafet kepemimpinan harus diteruskan. Belum ada tokoh muda yang memiliki pengaruh sebesar Erdogan ketika pertama kali berkiprah di bidang politik. 

Memang ada anggota parlemen termuda dari AK Parti , dan dia seorang perempuan. Jumlah perempuan yang masuk menjadi anggota parlemen meningkat pesat. Hal ini harus diikuti dengan penguatan kaderisasi, menempa mereka menjadi pemimpin-pemimpin muda yang mumpuni. 

AK Parti selayaknya menjalankan program yang intensif untuk kader-kadernya agar menjadi pemimpin yang kuat. Kesempatan harus dibuka seluas-luasnya untuk para kader, tanpa ada diskriminasi. 

Kelemahan-kelemahan pemimpin hebat adalah kurangnya regenerasi kepemimpinan. Sebagai contoh, di Indonesia Bung Karno adalah pemimpin yang kuat tetapi tidak memiliki penerus sehingga sepeninggalnya, kepemimpinan diambil alih oleh lawan politik. 

3. Ancaman blok Barat

Blok Barat, Amerika Serikat dan sekutunya tidak akan berhenti merongrong eksistensi Erdogan. Mereka akan mengerahkan segala daya upaya untuk menggulingkan Erdogan. Sebab, selama Erdogan masih memegang kekuasaan, mereka sulit untuk menundukkan Timur Tengah dan menyerang Rusia.

Blok Barat tetap menyokong oposisi serta kelompok-kelompok teroris PKK agar bisa menggerogoti kepercayaan rakyat terhadap Erdogan. Tapi mereka lupa, pola-pola lama yang diandalkan seperti mengadu domba, adalah taktik usang yang sudah gagal di negeri Ottoman ini. 

Semoga Erdogan bisa fokus dalam pekerjaannya, meningkatkan perekonomian Turkiye yang terpuruk selama pandemi. Harapan rakyat Turkiye ada di pundak Erdogan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun