Ketiga, Turkiye mempelopori penggunaan mata uang lokal untuk transaksi antar negara. Sumber daya alam yang dibeli dari Rusia dibayar dengan mata uang Rusia, Rubel. Sebaliknya jika barang dari Turkiye, dibeli dengan mata uang Turkiye, Turkish Lira.
Negara-negara lain akhirnya mengikuti langkah tersebut. Cina, India, Pakistan, dan lainnya tak lagi menggunakan Dolar. Hal mendorong jatuhnya perekonomian Amerika Serikat yang efeknya juga ke Eropa.Â
Karena itu, blok Barat mendukung upaya oposisi di Turkiye untuk memenangkan pemilu. Mereka berharap, bila Erdogan bisa digantikan, maka pemimpin baru akan bisa menjadi boneka yang dikendalikan mereka. Ini sangat berbahaya.
Keseimbangan politik internasional terguncang, bahkan menjadi jauh lebih buruk. Peperangan merajalela, terutama di wilayah Timur Tengah, dan negara-negara dunia ketiga di Asia dan Afrika.Â
Ada dua pihak yang menguntungkan Erdogan. Pertama, anggota partai CHP yang tidak menyetujui campur tangan Barat di negeri mereka. Kedua, Rakyat yang setia dan tidak ingin negara mereka dijadikan boneka blok Barat.Â
Para loyalis Erdogan akan bekerja keras untuk menyoalisasikan bahaya jika kekuasaan jatuh ke tangan oposisi. Mereka berkejaran dengan waktu, tinggal 10 hari lagi pemilu putaran kedua akan berlangsung.Â
Kita tunggu dinamika politik Turkiye dengan seksama. Saya pribadi, berharap Erdogan menang agar keseimbangan keamanan internasional lebih terjaga. Aamiin YRA.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H