Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Analisa Pemilu Turkiye (3): Kontroversi Seputar Kemal Kilicdaroglu

17 Mei 2023   21:02 Diperbarui: 17 Mei 2023   21:06 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erdogan dalam antrian pemilu (dok.trt.world)

Ketiga, Turkiye mempelopori penggunaan mata uang lokal untuk transaksi antar negara. Sumber daya alam yang dibeli dari Rusia dibayar dengan mata uang Rusia, Rubel. Sebaliknya jika barang dari Turkiye, dibeli dengan mata uang Turkiye, Turkish Lira.

Negara-negara lain akhirnya mengikuti langkah tersebut. Cina, India, Pakistan, dan lainnya tak lagi menggunakan Dolar. Hal mendorong jatuhnya perekonomian Amerika Serikat yang efeknya juga ke Eropa. 

Karena itu, blok Barat mendukung upaya oposisi di Turkiye untuk memenangkan pemilu. Mereka berharap, bila Erdogan bisa digantikan, maka pemimpin baru akan bisa menjadi boneka yang dikendalikan mereka. Ini sangat berbahaya.

Keseimbangan politik internasional terguncang, bahkan menjadi jauh lebih buruk. Peperangan merajalela, terutama di wilayah Timur Tengah, dan negara-negara dunia ketiga di Asia dan Afrika. 

Ada dua pihak yang menguntungkan Erdogan. Pertama, anggota partai CHP yang tidak menyetujui campur tangan Barat di negeri mereka. Kedua, Rakyat yang setia dan tidak ingin negara mereka dijadikan boneka blok Barat. 

Para loyalis Erdogan akan bekerja keras untuk menyoalisasikan bahaya jika kekuasaan jatuh ke tangan oposisi. Mereka berkejaran dengan waktu, tinggal 10 hari lagi pemilu putaran kedua akan berlangsung. 

Kita tunggu dinamika politik Turkiye dengan seksama. Saya pribadi, berharap Erdogan menang agar keseimbangan keamanan internasional lebih terjaga. Aamiin YRA. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun