2. Putaran kedua 28 Mei
Penyelenggaraan pemilu putaran kedua tanggal 28 Mei, hanya sehari setelah peringatan peristiwa kudeta militer 27 Mei 2016. Peringatan tersebut digelar secara besar-besaran untuk mengingatkan rakyat Turkiye pada tingkah polah pemimpin sekuler yang tak segan mengorbankan nyawa rakyat.Â
Dengan demikian, bagi masyarakat Turkiye, terutama di Istanbul tidak ingin trauma terulang kembali. Mereka akan berusaha mencegah pemimpin sekuler berkuasa di Turkiye. Rakyat yang mendapat pengalaman pahit pada peristiwa tersebut, adalah pendukung setia Erdogan.Â
Tim sukses Erdogan menggunakan peringatan peristiwa kudeta secara masif agar rakyat tidak mempercayai pemimpin sekuler. Mereka akan menegaskan bahwa Erdogan tetap pemimpin terbaik Turkiye saat ini.
3. Kubu Erdogan akan mendekati swing voters dengan berbagai cara. Meskipun terpaksa harus memberikan janji-janji yang sulit untuk ditepati. Karena harus diakui, generasi muda Turkiye telah terindoktrinasi oleh pemimpin sekuler.Â
Selain itu, kubu Erdogan lebih gencar melakukan kampanye ke wilayah yang religius. Namun juga tidak mengabaikan masyarakat lainnya, seperti wilayah yang miskin dan wilayah yang terkena bencana alam.Â
Erdogan memiliki loyalis yang cukup militan untuk membantu mempengaruhi swing voters. Kebanyakan mereka adalah orang-orang yang berusia dewasa di atas 30 tahun. Bisa jadi, generasi muda memiliki pergaulan sendiri, tapi di Turkiye, pengaruh keluarga masih sangat tinggi. Karena itu peran keluarga PO pada pilihan politik generasi muda, sangat menentukan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H