Berita mengejutkan saya terima dari teman-teman di Turki. Gempa yang dahsyat mengguncang negara tersebut pada sekitar pukul empat dini hari, dimana semua orang masih tertidur pulas. Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo itu telah meruntuhkan bangunan apartemen bagai daun-daun yang berguguran.Â
Ada 10 kota yang terkena dampak paling parah yaitu Gaziantep, Osmaniye, Diyarbakir, Malatya, Sanliurfa, Kahramanmaras, Hatay, Adiyaman, Adanya dan Kilis. Pusatnya dideteksi di Pazarcik, dengan kedalaman 10 km. Saking kuatnya gempa, juga merontokkan Aleppo di Suriah, menggetarkan Siprus, Yunani, Irak, Yordania hingga Mesir.
Sebuah kastil kuno dari zaman Romawi di Gaziantep berusia 12 abad, runtuh begitu saja. Begitu pula masjid kuno yang telah mengalami renovasi berulang kali. Dinding benteng yang mengelilingi kastil telah berserakan.
Akibat dari gempa itu, lebih dari 2500 orang meninggal di Turki dan lebih dari 1000 orang meninggal di Suriah. Sedangkan korban luka mencapai 5000 orang. Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah mengingat banyak yang tertimpa reruntuhan bangunan apartemen.Â
Belum pulih dari keterkejutan, beberapa jam kemudian gempa kembali menghantam dengan kekuatan 7,5 magnitudo. Pusatnya berada di Kahramanmaras, tidak jauh dari gempa pertama. Bangunan-bangunan yang menjadi tempat tinggal penduduk menjadi hancur lebur.Â
Pemerintah Turki bergerak cepat untuk menyelamatkan para korban. Erdogan, Presiden Turki mengumumkan keadaan darurat dan mengimbau pertolongan kepada dunia internasional. Bencana ini sangat memukul Turki di tengah upaya membangkitkan perekonomian melalui pariwisata.Â
Badai salju
Masalah lain, Turki sedang berada di musim dingin dengan badai salju di beberapa provinsi. Sebagian kota yang terdampak, justru dalam suhu di bawah nol derajat Celcius. Hal ini tentu menjadi sangat berat untuk melakukan pertolongan.Â
Listrik terputus, masyarakat yang menjadi korban harus diselamatkan dari hawa dingin yang menerpa. Pasukan penolong juga mengalami kesulitan untuk mendatangi kota-kota tersebut. Namun pemerintah Turki berusaha keras agar pertolongan segera tiba agar masyarakat tidak menderita lebih lama.Â