Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mendapat Kakak Angkat Berkat Tampil di Kompasiana TV

19 Oktober 2022   19:02 Diperbarui: 19 Oktober 2022   19:07 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menjadi anggota Kompasiana semenjak tahun 2010. Tetapi tidak begitu intensif menulis karena tinggal di negeri orang. Namun setelah kembali ke tanah air, saya mulai aktif menulis dan menghadiri acara-acara yang diselenggarakan oleh Kompasiana.

Dalam kegiatan acara Nangkring, saya banyak bertemu dan berkenalan dengan sesama kompasianer. Nah tambah semangat untuk rajin menulis di Kompasiana. Pada mulanya tulisan saya tidak secara spesifik, masih gado-gado. Apa saja yang terlintas di kepala, saya tuliskan.

Kompasianival 2014 yang gegap gempita di Taman Mini Indonesia Indah telah memberi semangat tersendiri. Saya melihat betapa menyenangkan menjadi bagian dari Kompasiana. Teman-teman berasal dari seluruh Nusantara, bahkan juga diaspora. 

Kompasiana TV

Nah, pada tahun 2015 Kompasiana bekerjasama dengan Kompas TV, untuk mengudara selama satu jam di malam hari. Wah keren banget, Kompasiana TV tayang pada "Prime Time' mulai pukul 20.00. Ini adalah buah kerja keras kang Pepih Nugraha dan rekan-rekannya. 

Biasanya acara diisi diskusi.  Ada seorang tokoh nasional, misalnya menteri yang menjadi narasumber utama. Kemudian diskusi tentang suatu topik atau permasalahan dengan dua kompasianer yang dipilih oleh admin Kompasiana. Maka wajah kompasianer terpampang di televisi. 

Eh, ternyata saya cukup beruntung. Saya paling banyak dipanggil untuk mengisi Kompasiana TV. Jadilah saya sering muncul di layar kaca. Bukan tokoh dan bukan artis tapi menghiasi layar televisi.  

Ditonton saudara dan teman-teman

Keluarga saya kadang melihat saya tampil di televisi. Mereka heran, soalnya saya bukan orang yang gembar-gembor memamerkan diri. Saya hanya diam-diam saja pergi tanpa memberi tahu tujuan. Dan memang begitulah kebiasaan saya selama ini. 

Ternyata ada seorang teman Facebook yang berasal dari Yogyakarta memperhatikan penampilan saya. Teman ini lebih tua dari saya. Kamu cukup akrab meski hanya berkomunikasi via Facebook. Suatu saat dia mengirim pesan, memberanikan diri bertanya apakah benar saya yang ada di Kompasiana TV. Karena saya tidak suka berbohong, saya jujur mengakuinya. 

Wah dia menjadi sangat bangga mengenal saya. Bahkan ketika saya tampil lagi, ia memberi tahu keluarganya. Mereka menonton acara Kompasiana TV beramai-ramai. 

Kami semakin akrab dan akhirnya seperti kakak beradik. Dia menjadi kakak angkat, saya memanggilnya mbakyu. Dia minta jika saya ke Yogyakarta, agar bermalam di rumahnya. Saya mengabulkan permintaan tersebut. 

Pada kesempatan bertandang ke Yogyakarta, saya tidak ke rumah saudara sepupu tempat biasa menginap. Saya justru ke rumah kakak angkat ini. Dia menjemput di stasiun. Rumahnya asri dan teduh, dekat perkebunan salak pondoh. 

Kami pun saling bercerita. Kebetulan semua anak-anaknya telah menikah. Dia dan hanya tinggal bersama suaminya berdua. Mereka suami istri yang ramah, dalam sekejap saya merasa seperti di rumah sendiri. 

Waktu itu Yogyakarta juga sedang meriah, ada pasar malam di alun-alun. Kami mengunjungi keraton dan berkeliling. Sang suami yang membawa mobil dan ikut mengantar kemana saja kami pergi. 

Setelah puas bersilaturahmi beberapa hari, saya pamit pulang ke Depok. Dia memberikan bekal yang cukup banyak seperti baju-baju dan makanan. Padahal saya cuma membawakan mereka cinderamata dari goodie bag yang saya terima. 

Kami terus berhubungan melalui pesan di Facebook, ia tahu saya aktif di media sosial tersebut. Dia selalu ingin mengetahui aktivitas saya sebagai penulis. Artikel-artikel saya juga dibacanya. 

Namun sayang saya belum sempat mengunjunginya lagi, dia meninggal dunia. Saya sedih sekali mengingat kebaikannya. Dia meninggal karena sakit, menyusul suaminya yang wafat beberapa bulan sebelumnya. Saya baru tahu ketika putrinya mengumumkan di Facebook. Alfatihah untuk kakak angkat saya, semoga mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun