Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bukan Sekadar Kopi Darat

23 Agustus 2022   06:57 Diperbarui: 23 Agustus 2022   07:01 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarak dan meriah, begitulah suasana kopdar (kopi darat) yang berlangsung pada hari Sabtu tanggal 20 Agustus yang lalu di ruang serbaguna gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat. Para penulis yang tergabung dalam Kompasiana dan YPTD hadir dengan semangat,  antusias dan ceria. 

Sekitar 120 orang mengisi ruangan tersebut, ini jumlah yang cukup besar, lebih dari dua pertiga undangan menyempatkan diri untuk datang. Padahal biasanya, kalau undangan lain paling banter hanya terisi separuhnya. Apa yang menjadikan acara ini begitu greget?

Pertama, kehadiran Pak Tjipta dan Bu Roselina sebagai tokoh utama. Pasangan ini seakan menjadi magnet bagi kedatangan para penulis. Bagaimana tidak, ini bukan soal Pak Tjipta adalah Kompasianer of the Year tahun 2014. Orang lain yang menyandang gelar seperti itu tidak memiliki magnet sebagaimana beliau. Tetapi karena mereka adalah the inspiring couple. 

Tulisan-tulisan mereka selalu menginspirasi. Terutama bagaimana menghadapi persoalan-persoalan kehidupan. Dengan segudang pengalaman, baik itu di bidang ekonomi hingga masalah rumah tangga, membuat banyak orang terbuka pemikirannya. 

Pak Tjipta dan Bu Rose, tinggal di negara tetangga Australia, tidak setiap saat bisa datang ke Indonesia. Apalagi pada masa pandemi, yang membuat aktivitas sangat terbatas. Maka kedatangan beliau berdua menjadi kesempatan emas bagi para kompasianer untuk bertemu ramai-ramai.

Memang kopdar ini adalah keinginan Pak Tjipta. Kebetulan YPTD (Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan) juga akan memperingati HUT kedua. Maka kedua kompasianer senior ini berkolaborasi menyelenggarakan kopdar.  Ketika Pak Thamrin Dahlan menyampaikan hal ini, saya menyambut dan mendukung sepenuhnya. 

Kedua, kopdar ini adalah ajang silaturahmi. Sebagian besar penulis di YPTD merupakan anggota juga di Kompasiana. Kopdar ini menjadi kesempatan untuk melakukan silaturahmi. Ciri khas kompasianer yang sejak dahulu dirasakan adalah kekeluargaan yang kuat. 

Lebih dari dua tahun, para kompasianer tidak bisa saling bertemu dan bersilaturahmi. Ada dua penyebabnya, Kompasiana jarang mengadakan acara "nangkring" dan pandemi Covid 19. Begitu mendengar ada ajang untuk kopi darat, mereka tidak mau ketinggalan. 

Dalam kopdar, terjadi pula perkenalan antara Kompasianer senior dengan yunior. Saya pun bertemu dengan beberapa kompasianer yang tadinya hanya bisa ngobrol di WhatsApp. Kopdar memberi kesempatan bagi saya untuk mengenal mereka secara langsung. 

Ketiga, kehadiran para punggawa Kompasiana. Tiga tokoh di balik layar Kompasiana hadir dalam acara ini. Nurullah, COO Kompasiana yang juga menjadi narasumber dalam diskusi. Kemudian ada Widha Karina dan Kevin. Para kompasianer senang bahwa mereka mau menghadiri acara ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun