Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sepotong Belanda di Kota Tua dan Hiden Gem di Sekitarnya

19 Agustus 2022   14:46 Diperbarui: 22 Agustus 2022   08:59 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau mau melihat jamu tradisional naik kelas, datang deh ke kafe jamu Acaraki yang berada di deretan ruko antik sebelah museum Fatahillah. Kafe Acaraki ini ditata apik dan estetik, sehingga tampak menarik. Ada bufet yang dilengkapi dengan TV dan buku-buku. 

Kafe jamu Acaraki (dok.pri)
Kafe jamu Acaraki (dok.pri)

Di tengah-tengah terdapat meja panjang dengan seperangkat kursi. Beberapa meja kecil juga tersedia. Sedangkan bar jamu ada di pojok ruangan. Barista jamu menunjukkan cara meracik jamu dari bahan rempah-rempah asli. Jadi kami minum jamu segar di sini.

Namun ternyata Acaraki telah memproduksi jamu untuk masyarakat umum dengan kemasan modern. Jamu ditempatkan dalam kaleng sehingga mudah dibeli dan dibawa. Kita bisa menemukannya di mini market.

Dalang dan wayang

Seusai minum jamu, kami mengunjungi tempat Aldi, yang merupakan pengrajin wayang sekaligus dalang. Bang Aldi semula ikut mengisi museum wayang, tapi karena karena sesuatu hal, akhirnya membuat panggung sendiri. 

Bang Aldi (dok.pri)
Bang Aldi (dok.pri)

Di ruangan milik bang Aldi ini, penuh dengan wayang, baik itu wayang kulit maupun wayang golek. Di ujung ruangan ada layar yang biasa untuk pertunjukan wayang kulit. Jika diminta, maka bang Aldi menjadi dalang dan menceritakan kisah Ramayana dan Mahabharata. 

Hebatnya, bang Aldi ini sering diundang menjadi dalang di kedutaan. Dia bisa membawakan cerita dalam bahasa Inggris. Bang Aldi juga menerima pesanan membuat wayang kulit. Satu wayang memerlukan waktu satu bulan untuk pengerjaan. Wah, lama ya. Pantas harganya mahal, mencapai tujuh ratus ribu Rupiah.

Amsterdam KW

Tahukah anda bahwa konsep pembangunan Belanda di kota tua mirip dengan kota Amsterdam? Yup, di sini ada sepotong "Belanda". Bangunan-bangunan yang berdiri tak ubahnya seperti yang ada di negara Londo. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun