Sungguh tragis nasib wartawan senior Al-Jazeera, Shireen Abu Akleh. Dia ditembak mati oleh tentara Israel Rabu pagi ini. Padahal Shireen sedang menjalankan tugas meliput razia yang dilakukan tentara Israel di Jenin, wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.Â
Shireen Abu Akleh ditembak tepat di kepalanya, tak lama setelah ia tiba di tempat tersebut. Bersama dia ada lima wartawan lain yang juga terluka karena tembakan. Mereka berusaha diselamatkan rekan-rekan pers dengan dilarikan ke Rumah Sakit Ibnu Sina. Sayangnya nyawa Shireen tak tertolong lagi. Kementrian Kesehatan Palestina mengumumkan kematiannya.
Penembakan terhadap wartawan merupakan kejahatan perang yang sudah sering dilakukan oleh tentara Israel. Tetapi tidak ada perhatian dari negara-negara Barat karena mereka adalah sekutu Israel. Karena itu, tidak heran jika tak ada tindakan khusus dari PBB maupun Amerika Serikat.
Wartawan perang yang bertugas menggunakan rompi bertuliskan Pers dengan huruf berukuran besar yang bisa dibaca dari jauh, selain itu juga dilengkapi dengan identitas resmi Sangat mustahil jika tentara Israel tidak melihatnya. Menurut wartawan lain, tampaknya Shireen sudah menjadi target penembakan mereka.
Pihak Israel mengelak bahwa mereka sengaja menembak Shireen Abu Akleh. Alasannya, sedang terjadi bentrokan antara pejuang Palestina dan tentara Israel, sehingga mereka menuding pejuang Palestina salah sasaran. Padahal, pada saat itu tidak ada bentrokan atau tembak menembak. Justru tentara Israel yang merangsek melakukan razia sepihak.Â
Shireen Abu Akleh, sudah bertugas meliput konflik Israel-Palestina selama lebih dari 15 tahun. Dia mengetahui betul apa yang terjadi di setiap wilayah Palestina. Shireen memberikan laporan lengkap dari kota-kota yang dimasuki oleh tentara Israel.
Dia adalah wanita yang pemberani, tidak gentar menghadapi ancaman dari pasukan zionis Israel. Shireen telah menginspirasi wartawan perang lainnya, khususnya wartawan perang.Â
Ada kemungkinan, tragedi ini akan membuat aliansi wartawan internasional marah. Sudah seharusnya jika PBB atau lembaga internasional lainnya memberikan tekanan dan sanksi yang berat untuk Israel dengan semua kejahatan yang telah dilakukan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H