Pada umumnya orang mengetahui pemimpin yang berasal dari suku Jawa, tetapi tidak banyak yang mengenal ketokohan dari suku lain. Misalnya kiprah seorang Dayak yang justru telah berbuat banyak untuk bangsa dan negara, seperti halnya Drs. Cornelis MH.Â
Dia terlahir untuk menjadi pemimpin. Jejaknya terlihat semenjak lulus S1 Ilmu Pemerintahan di Universitas Brawijaya Malang. Menapak karir mulai dari bawah, sebagai staf kecamatan, loncat menjadi camat, bupati hingga Gubernur Kalimantan Barat dua periode.Â
Bahkan sepak terjangnya di organisasi, Cornelis MH juga memperlihatkan kepemimpinannya. Ia menorehkan jejak di AMPI, partai Golkar, lalu berlabuh di PDIP. Karena itu tak heran jika kemudian dia menjadi anggota DPR dengan suara laki-laki terbanyak, menyingkirkan nama-nama yang sudah terkenal.Â
Namun bukan itu yang ingin ditekankan oleh R. Masri Sareb Putra MA yang menulis buku biografi Drs Cornelis MH setebal 410 halaman ini. Buku ini menguraikan  bagaimana karakter seorang dayak yang mengabdikan diri kepada negara.Â
Sebagai Presiden Dayak atau Ketua Majelis Adat Dayak nasional, Cornelis telah mempersatukan suku Dayak untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Suku-suku yang ada di Indonesia adalah tiang-tiang penyangga. Kalau tiang ini rapuh, maka rumah bisa rubuh. Di bawah kepemimpinan Drs Cornelis MH, "Dayak Satu Komando" mendukung dan menjaga NKRI, memotivasi suku Dayak untuk mengikuti langkahnya.
Pengabdian Cornelis kepada negara adalah seumur hidup. Ia tidak berhenti pada satu titik. Sebagai orang Dayak, ia terus melangkah dengan berani untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Sesuai dengan motto yang dipegangnya, "Jika berani jangan takut-takut, Jika takut jangan berani-berani".Â
Buku yang diterbitkan Lembaga Literasi Dayak ini patut dijadikan referensi bagi setiap putra bangsa dari berbagai suku di Indonesia. Berawal dari hal kecil untuk kemudian melakukan sesuatu yang besar. Sebuah inspirasi untuk bersama membangun negeri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H