Pada umumnya sebuah stadion dibangun hanya untuk tempat berolahraga, khususnya sepakbola. Tapi tidak dengan stadion Galatasaray di Istanbul, Turki. Stadion ini merangkap penghasil tenaga listrik terkuat di dunia, karena itu nama stadion Galatasaray baru-baru ini dimasukkan dalam buku Guinness Book of Records.Â
Bagaimana tidak, di atap stadion ini dipasang 10.404 panel surya yang menangkap cahaya matahari dan diubah menjadi energi listrik. Meski Turki memiliki empat musim dalam setahun, tetapi ketika musim panas yang sering mencapai lebih dari 50 derajat Celcius, panel surya menyerap dan menyimpan cahaya matahari menjadi tenaga listrik yang dapat digunakan dalam musim dingin.Â
Dengan panel surya sebanyak itu, listrik yang dihasilkan sebesar 4,3 Megawatt. Ini memberikan pemasukan sekitar 1 Milyar Lira Turki, dan akan bertahan selama 25 tahun. Tidak salah jika klub sepakbola Galatasaray merupakan klub terkaya di Turki.Â
Stadion Galatasaray dibangun di tanah seluas 40.000 meter persegi. Dahulu bernama stadion Ali Sami Yen, yang kemudian dirubuhkan. Pembangunan stadion Galatasaray dimulai tahun 2007 dan selesai 2011. Stadion ini diresmikan pada tanggal 15 Mei 2011.Â
Manfaat penggunaan teknologi panel surya pada stadion, tidak hanya menjadi pembangkit tenaga listrik. Hal yang paling utama adalah berkontribusi terhadap pemeliharaani lngkungan.Â
Panel surya sebanyak itu telah mampu mencegah emisi 3250 ton CO2 setiap tahun. Ini setara dengan menanam 200.000 pohon dalam 25 tahun. Sebagaimana diketahui, pohon menyerap CO2 dan mengubahnya menjadi oksigen.Â
Untuk apa tenaga listrik sebesar itu? Ternyata 4,650 megawatt listrik tersebut dapat memenuhi kebutuhan listrik untuk sekitar 2000 rumah tangga. Jadi, sebagian penduduk Istanbul yang berada di sekitar stadion Galatasaray, menikmati listrik yang dihasilkan panel surya.Â
Stadion Galatasaray bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain yang membutuhkan pembangkit tenaga listrik. Daripada menggunakan nuklir yang sangat berbahaya, jauh lebih baik memanfaatkan cahaya matahari, murah dan tanpa polusi.
Mungkin suatu saat, pemerintah Indonesia bisa terinspirasi dari pembangunan stadion ini. Misalnya untuk calon ibukota yang baru.Â