Orang terkaya di dunia, Elon Musk kemarin mengumumkan tantangan duel di media sosial pribadinya. Tantangan ini ditujukan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin. Elon Musk menantang duel satu lawan satu, jika kalah, Rusia harus meninggalkan Ukraina.
Entah ini serius atau tidak. Satu hal yang jelas, Elon Musk memiliki kepedulian terhadap nasib rakyat Ukraina. Ketika mereka minta pertolongan jaringan internet, Elon Musk menyediakan Star Link agar rakyat Ukraina bisa terhubung dan berkomunikasi dengan dunia luar.Â
Selama ini, Elon Musk bukan orang yang senang ikut campur di dunia politik. Bahkan pemerintah Amerika Serikat sampai menyindir Elon Musk yang mewujudkan proyek ke luar angkasa. Sedangkan kondisi dalam negeri bangkrut akibat pandemi.Â
Elon Musk selalu berpacu dalam bisnis bersama saingannya Jeff Bezos, pemilik Amazon. Fokus Elon Musk, lebih pada inovasi masa depan yang bisa difasilitasi oleh space X dan Tesla. Dia mempunyai obsesi tersendiri di bidang teknologi.
Tantangan duel kemungkinan besar sebagai ekspresi keprihatinan Elon Musk terhadap nasib rakyat Ukraina. Sebagaimana orang Amerika Serikat lainnya, Elon lebih menyalahkan Putin daripada Joe Biden. Meskipun yang bikin gara-6 adalah Amerika Serikat dan sekutunya.Â
Namun, dia pasti mengetahui tantangan duel tersebut tidak akan ditanggapi oleh Putin. Tentu dengan beberapa alasan yang bisa dicerna oleh logika, seperti:
1. Elon Musk kecil kemungkinannya bisa menang. Dia bukan orang yang melakukan olahraga secara teratur karena kesibukannya di bidang bisnis. Pengusaha ini tak punya waktu untuk sekedar berolahraga. Lihatlah tubuhnya yang semakin gemuk.
Berbeda dengan Putin yang selalu menjaga agar tubuhnya tetap prima. Selain itu, Putin jago tembak, menguasai beberapa macam ilmu bela diri dan sebagainya. Sebagai mantan agen KGB, ia tidak lalai menjaga kondisi tubuh.
2. Tidak ada waktu untuk melayani omongan seorang seperti Elon Musk. Putin sibuk mengatur berbagai macam strategi untuk membungkam Ukraina. Lagipula, persoalan perang tidak bisa diselesaikan oleh dua orang.
3. Seorang presiden seperti Putin, tentu mendapat penjagaan yang ketat. Tidak sembarangan menerima pertemuan dengan seseorang. Presiden lainnya saja belum tentu bisa bertemu, apalagi yang bukan presiden.