Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menonton Guru-guru Berpuisi di "Festival Literasi Perruas 2021"

24 Desember 2021   12:30 Diperbarui: 24 Desember 2021   14:42 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 17-18 Desember 2021 telah dilangsungkan Festival Literasi Perruas 2021, bertempat di gedung Teater Kecil Taman Ismail Marzuki,  Jakarta Pusat. Acara ini diikuti oleh guru-guru dari seluruh Indonesia. Mereka berpartisipasi dalam parade baca puisi dan doa bersama bagi negeri 

Perruas (Perkumpulan Rumah Seni Asnur) memang menjadi wadah bagi guru-guru untuk berekspresi. Mereka bisa menyalurkan hasrat seni melalui baca puisi di atas panggung yang tidak dapat dilakukan ketika berada di lingkungan sekolah.

Guru-guru mengenakan busana daerah masing-masing (dok.pri)
Guru-guru mengenakan busana daerah masing-masing (dok.pri)

Para guru tersebut senang bisa menulis dan membaca puisi. Perruas telah menjembatani mereka sehingga tidak sekedar berdiri di depan kelas menyampaikan teori, tetapi juga mampu menulis dan membaca puisi. Mereka adalah penggerak literasi, karena itu juga harus bisa  berkreativitas dalam bidang literasi.

Semua yang mau, mendapatkan kesempatan tampil di panggung dan beraksi. Ada suatu kebanggaan tersendiri bagi mereka menjadi bagian dari acara ini. Selain berekspresi, mereka bersilaturahmi dan bertukar pengalaman, juga menambah pengetahuan tentang literasi. 

Buku-buku karya guru (dok.dewisoerono)
Buku-buku karya guru (dok.dewisoerono)

Ada beberapa guru yang telah menulis buku dan dipamerkan di ruangan depan. Buku menjadi bukti keseriusan mereka dalam berkecimpung di dunia literasi.  Dan buku akan menjadi pemicu untuk berkreasi lebih lanjut.

Pada parade pembacaan puisi, beberapa guru tampak bagus. Sayangnya, mayoritas membaca dengan gaya deklamasi. Padahal membaca puisi tidak harus demikian. Intonasi pada kata atau bait tertentu itulah yang lebih mengena.

Acara puncak dilakukan Sabtu malam pukul 19.30 hingga selesai. Hujan deras mengiringi berlangsungnya acara. Sangat disayangkan acara ini hanya dihadiri oleh anggota Perruas yang juga turut serta dalam parade puisi. Tidak ada keikutsertaan dari peserta di luar itu 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun