Untukmu, lelaki yang berpura-pura bahagia ketika daun-daun berguguran. Derai hujan tak pernah enggan menyapa. Dalam seruput secangkir kopi di tengah derasnya kenangan.
Cinta telah kau tanam selebat hutan, sedalam lautan. Â Senyum terkembang meski hati meradang. Menggenggam keyakinan harus bertahan.Â
Pada bunga-bunga yang kau siram setiap hari, engkau menaruh harapan. Cinta menjelma pada keindahan di masa depan. Buah kasih yang tak lekang dimakan zaman.
Untukmu, lelaki yang menabur rindu pada waktu yang berlalu. Jejakmu ada di setiap perjalanan  pilu.  Memelihara luka demi catatan dalam kalbu.
Untukmu, lelaki pecinta yang selalu dipenuhi rasa. Tetap berlari menerjang badai yang mendera. Kokoh seperti karang di tengah samudera.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H