Siapa yang ingat bahwa tanggal satu Oktober diperingati sebagai hari kopi sedunia atau hari kopi internasional? Pasti banyak yang belum tahu, sebab di negara kita yang diingat adalah hari Kesaktian Pancasila.
Nah, sebagai penikmat kopi, tentu saja hari ini patut dirayakan. Tapi sebelum itu, kita perlu tahu juga bagaimana sejarah tentang kopi. Mengapa jenis minuman ini menjadi sangat digemari oleh masyarakat.
Begini kisahnya, kopi ternyata ditemukan di benua hitam, tepatnya di Ethiopia. Sekitar  tahun 700 Masehi, seorang penggembala kambing bernama Kaldi, menemukan kambing-kambing yang dijaganya bertingkah laku aneh. Mereka bergerak agresif seperti sedang menari. Penggembala itu melihat hewan-hewan tersebut memakan biji-bijian berwarna merah.
Hal itu diceritakan Kaldi kepada sahabatnya yang menjadi biarawan. Kebetulan sang biarawan membutuhkan sesuatu untuk membuatnya tetap terjaga di malam hari agar bisa terus berdoa. Versi lain, biarawan tersebut menolak biji-bijian itu dan dilempar ke perapian. Kemudian biji-bijian yang terbakar membuarkan bau yang menyenangkan.
Pada abad 15, entah bagaimana kopi menyebar ke negeri Yaman. Mungkin dibawa oleh para pedagang. Selanjutnya kopi merambah Persia, Mesir dan Turki. Mereka menyebutnya sebagai anggur Arab.
Sedangkan pada abad 16, kopi mulai menyebar ke wilayah Eropa. Tak berapa lama lalu muncul kedai-kedai kopi. Setelah Eropa, kopi pun menjejak di benua Amerika.
Kopi masuk ke Indonesia pada tahun 1696 karena dibawa Gubernur Belanda, Adrian Van Ommen dari Malabar, India ke Batavia. Kemudian bibit kopi mulai ditanam di pulau Jawa.Â
Kalau kamu benar-benar penggemar kopi, tentu tahu dan pernah mencoba berbagai jenis kopi. Terutama kopi yang berasal dari dalam negeri. Beberapa daerah dikenal sebagai penghasil kopi beraroma khas dan berkualitas.
Saya sendiri rasanya sulit untuk meninggalkan kopi. Setidaknya, setiap hari saya minum kopi. Biasanya saya minum pada pagi hari, siang dan sore hari. Kadang kopi asli (kopi /kopi hitam), kadang juga hanya kopi sachet.Â