Susu beruang langka di pasaran karena banyaknya orang yang memborong susu ini. Akibatnya, harganya melonjak drastis. Biasanya satu kaleng antara Rp.8.000,- hingga Rp.9.000,-, sekarang mencapai Rp.15.000,-.Â
Fenomena ini terjadi dalam beberapa hari terakhir. Terutama semenjak ditetapkannya PPKM di Jawa-Bali oleh pemerintah. Masyarakat menyerbu toko-toko mencari susu beruang. Ada apa dengan susu beruang?
Hal ini jelas berkaitan dengan wabah pandemi Covid 19 yang semakin ganas. Dalam satu wilayah saja ratusan orang dikuburkan karena terpapar Covid 19. Masyarakat berusaha meningkatkan imun tubuh dengan mengonsumsi susu beruang?
Lho kok susu beruang? Apa kelebihan susu ini? Banyak yang percaya bahwa susu beruang lebih menyehatkan dibandingkan susu lain. Padahal kenyataannya tidak demikian. Kandungan gizi susu beruang tidak jauh berbeda dengan susu lainnya.
Menurut keponakan saya yang ahli gizi, yang bertugas di puskesmas Lebak, susu beruang atau jenis lainnya bagus untuk diminum. Asalkan susu tersebut mengalami proses pasteurisasi.
Pada umumnya susu mengandung kalium, B12, kalsium, vitamin D yang kurang didapat pada makanan. Selain itu juga mengandung vitamin A, magnesium, seng, asam lemak tak jenuh dan omega 3.Â
Susu yang baik diproses secara pasteurisasi. Susu disterilisasi dengan dipanaskan sampai di atas titik didih untuk mematikan kuman, bakteri dan spora. Proses ini memakan waktu sekitar 30 menit.
Susu yang dipasteurisasi bukan hanya susu beruang. Beberapa jenis susu lain juga begitu. Kandungan gizinya juga hampir sama.
Manfaat susu bagi manusia adalah menyehatkan paru-paru, meningkatkan kekebalan tubuh, menetralkan racun, menjaga tulang tetap kuat, menjaga kinerja otak dan sebagainya. Karena itu kita dianjurkan untuk minum susu sejak kecil.
Ada kemungkinan, justru kemasan susu beruang yang menjadi kelebihannya. Susu beruang menggunakan kaleng, sedangkan susu lain menggunakan karton. Kemasan ini membuat masyarakat percaya bahwa susu beruang lebih menyehatkan dibandingkan dengan jenis lainnya.
Jadi, jangan latah dengan euforia memborong susu beruang ya. Tidak perlu sampai terjadi "panic buying". Masih banyak jenis susu yang baik untuk dikonsumsi.