Aku menemukan sebuah hati dalam secangkir kopi. Bersama gerimis yang tak mau menepi. Bergelut dengan rindu, dan kemudian mengalirkan kenangan. Lalu engkau hadir menjadi sebuah bayangan.
Tetiba cahaya mentari enggan muncul di pagi ini. Meski dada membara bagaikan api. Menggigil pilu dalam selimut kelabu. Sinar matamu menembus ruang dan waktu.
Aku menemukan sebuah hati dalam secangkir kopi. Bersama rasa yang dulu aku mengerti. Sedangkan aku masih berada di ruang sunyi. Tak tahu bagaimana harus kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H