Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bilakah Engkau Menitipkan Rindu pada Cahaya Purnama?

25 Juni 2021   22:17 Diperbarui: 25 Juni 2021   22:20 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Purnama (dok. Ono Sembunglango)

Bilakah engkau menitipkan rindu pada cahaya purnama? Seperti burung-burung malam yang melantunkan doa. Memenuhi malam sebelum menjadi hampa. Dan terkapar dalam sunyi yang mendera.

Malam ini aku telah menggantung bayang-bayang mu. Jauh ke dalam lubuk kalbu. Biarlah catatan-catatan itu menjadi ribuan pertanyaan. Toh, kau dan aku tak lagi bernegosiasi dengan impian.

Waktu yang berlari cepat. Menghempaskan kenangan secepat kilat. Kita tak pernah tahu kapan perjalanan ini terhenti. Sampai rasa ini menjadi mati.

Bilakah engkau menitipkan rindu pada cahaya purnama? Malam ini aku tenggelam di antara riuhnya fatamorgana. Menanti pagi dengan kebeningan hati. Sebelum aku memutuskan untuk tidak kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun