Bukankah sekuntum bunga pasti akan layu? Meski engkau kirimkan sejuta rindu. Dalam bilangan masa yang telah berlalu. Menggugurkan kenangan satu persatu.
Dalam musim yang telah berganti. Angin tak lagi menyapa pada lelahnya hati. Menyusuri lembah-lembah hampa. Dari rasa yang tersisa.
Gerimis menjadi abadi dalam ingatan. Membasahi luka di ruang kenangan. Bayang-bayang yang semakin kelam. Â Seperti bulan yang enggan mengisi malam.
Bukankah sekuntum bunga pasti akan layu? Meski doa memanjat tanpa ragu. Hanya sunyi yang selalu siap menanti. Di akhir perjalanan hidup ini.