Untukmu yang tak pernah mengingat aku saat hujan mendera. Aku mengerti kau menghindari rinai-rinai rasa yang pernah ada. Meski jurang kerinduan tercipta semakin dalam. Kau berusaha membunuh mimpi dari balik kelam.
Aku cemburu pada tenangnya samudera. Menyimpan sendiri semua rahasia. Duka yang tertutupi riangnya ombak ke tepian. Dan butiran pasir yang tak henti berlarian.
Untukmu yang tak pernah mengingat aku di antara gerimis dan secangkir kopi. Meratapi senja yang datang dalam sebuah elegi. Sedangkan aku bersimpuh di akhir penantian. Meski masih dengan secuil harapan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI