Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bukber Virtual, Yay or Nay?

25 April 2021   22:53 Diperbarui: 26 April 2021   00:13 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam setahun terakhir ini kebiasaan kita terpaksa berubah gegara pandemi Covid 19. Aktivitas di luar rumah sangat terbatas, pertemuan tatap muka semakin sulit dilakukan. Adaptasi kita, menggunakan kecanggihan internet untuk berkomunikasi. Begitu pula pada bulan Ramadan, memungkinkan buka puasa bersama secara virtual.

Buka puasa bersama kok virtual? Sebagaimana lazimnya pertemuan kantor atau organisasi yang mengadakan rapat memakai aplikasi zoom dan sejenisnya, maka buka puasa bersama juga bisa menggunakan aplikasi tersebut. Sebetulnya banyak pilihan selain zoom, ada google meeting, siaran langsung di Instagram dan Facebook hingga YouTube.

Namun tidak semua orang menyukainya. Jika anda diajak untuk melakukan buka puasa bersama secara virtual, apakah anda mau? Ada yang enggan, malas dan menganggap itu sia-sia saja. Buka puasa bersama secara virtual tidak  mempunyai "ruh"  seperti pertemuan tatap muka.

Saya sendiri tidak begitu setuju untuk melakukan buka puasa bersama secara virtual. Buat apa? Mendingan juga fokus dengan sekeliling kita. Toh pertemuan virtual tidak bisa saling mengambilkan makanan, bercanda bebas dsb

Memang lebih memungkinkan jika buka puasa bersama itu dilakukan oleh keluarga besar. Hal itu untuk menjaga silaturahmi antara sesama saudara. Misalnya antara orang tua dan anak atau antara kakak dengan adik.

Kalau bersama keluarga, tentu bisa mendapatkan nilai lebih karena untuk melepaskan rasa rindu. Terutama anak kepada orangtuanya. Kesulitan pulang kampung bisa terobati dengan saling berkomunikasi secara virtual. 

Namun jika buka puasa itu dilakukan oleh sekedar orang yang tidak memiliki kedekatan pribadi, akan terasa sangat hambar. Mending kita konsentrasi dengan menyiapkan buka puasa untuk diri sendiri atau keluarga terdekat. 

Nah, dengan dengan tidak perlu memaksakan sebuah acara buka puasa bersama secara virtual. Toh, tidak banyak gunanya, menyia-nyiakan waktu. Mendingan digunakan untuk membaca Alquran dan ibadah lainnya.

Satu hal yang perlu diingat, buka puasa bersama bukan suatu kewajiban. Kita pun tidak menjadi sakit atau mati kalau menolak untuk melakukannya. Hidup masih akan terus berlanjut, dan kita masih berperang dengan pandemi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun