Saya bukan tipe  orang yang senang makan banyak. Kebanyakan orang Indonesia fanatik dengan nasi. Katanya, kalau belum makan nasi, rasanya belum makan. Tetapi mindset saya, makan tidak harus nasi, yang penting mengandung karbohidrat.
Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya saya mengkonsumsi roti, biskuit dan sejenisnya. Apalagi jika ada kopi, cemilan lebih banyak. Inilah kelemahan yang membuat tubuh menjadi rentan bertambah gemuk. Meskipun saya jarang makan nasi.
Namun kalau lagi betul-betul ingin makan nasi, tentu seperti orang ngidam. Lauknya adalah sesuatu yang menggugah selera. Misalnya, makan nasi Padang, nasi pecel, gado-gado atau karedok dan. Keinginan itu hanya datang sebulan sekali. Paling sering cuma seminggu sekali.
Nah, ada beberapa lauk pauk yang membuat saya bisa makan banyak, yaitu jenis ikan. Contohnya, ikan asin gabus yang dimasak balado, teri balado, telur balado, ikan bakar ditambah sayur asem atau lalapan. Makan begini bisa membuat saya nambah nasi. Dahulu ibu saya sering memasak apa yang saya sukai. Sampai saat ini belum ada yang bisa menandingi cita rasa masakan beliau.
Sebelum bulan puasa, ambil kesempatan juga untuk makan banyak, paling pas makan besar dengan ikan bakar. Saya dan keponakan sengaja ke warung saung yang tidak jauh dari rumah, hanya sekitar 300 m. Warung ini baru, tapi cukup luas, terdiri dari beberapa gazebo.Â
Ada berbagai macam lauk yang disajikan. Karena kami penggemar ikan, maka yang dipesan adalah masakan ikan. Saya memesan ikan gurame bakar dengan sambal. Sebagai pelengkap sayuran, saya juga memesan karedok.
Makan ikan bakar dengan sambal terasi yang cukup pedas, maknyus banget. Apalagi nasinya hangat. Jadilah nafsu makan saya meningkat. Saya makan dengan lahap, tidak cukup sepiring, tambah lagi nasinya. Tak mungkin ikannya dibiarkan bersisa, tandaskan dengan nikmat.
Selesai makan memang jadi kekenyangan. Tak apalah, sekali-kali makan banyak. Mudah-mudahan selama menjalankan ibadah puasa, bisa sekaligus diet.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H