Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bupati Lebak Buka Aib Sendiri?

9 Maret 2021   10:35 Diperbarui: 9 Maret 2021   11:05 2095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Lebak (dok. pemda.lebak)

Bagi saya cukup menggelikan jika seorang pejabat daerah melontarkan ancaman santet kepada orang lain. Seperti halnya yang diucapkan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya baru-baru ini yang mengancam akan mengirim santet untuk Moeldoko CS.

Di sini terlihat ketidakmatangan Iti Jayabaya dalam berpolitik. Kalau dia belajar politik dengan baik, maka pasti tahu sampai seberapa besar dinamika politik di Indonesia. Sejak zaman dahulu saat banyak kerajaan, sering terjadi penggulingan kekuasaan. Bahkan sampai berubah menjadi Republik.

Iti Jayabaya boleh saja mengikrarkan diri sebagai kader militan sebuah partai. Tetapi dia lupa, ketika sudah menduduki jabatan publik, sebagai bupati yang memiliki tugas dari negara, ia harus berusaha netral. Ia tidak boleh memperlihatkan keberpihakan kepada salah satu pihak secara frontal.

Di sisi lain, ancaman santet itu justru menimbulkan tanda tanya bagi sebagian orang, apakah bupati ini memang sudah biasa menggunakan santet? Jejangan, ketika dia berhasil memenangkan pilkada, ada peran santet menyantet di dalamnya.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa di Banten tidak pernah lepas dari kehidupan supranatural. Jika tidak bisa mendapatkan keinginan dengan cara normal, maka mereka nekat menggunakan santet.

Santet ditujukan untuk lawan, saingan dan orang-orang yang dianggap menghalangi jalan si pengirim santet. Santet adalah jalan pintas dan cepat untuk mencapai tujuan, meski mungkin biaya yang dikeluarkan tidak sedikit.

Namun ada juga orang yang menggunakan santet karena dipenuhi dendam dan kebencian pada seseorang. Dendam kesumat membuat orang gelap mata dan hati sehingga menginginkan sesuatu yang buruk untuk orang yang dibencinya. Dari level terendah hanya sakit atau kecelakaan biasa hingga merenggut nyawa.

Nah, pernahkah bupati Lebak ini memanfaatkan santet untuk mencapai tujuannya, atau untuk mengamankan dirinya? Kita tidak tahu persis, tapi ucapan ancaman itu mau tak mau menimbulkan kecurigaan. Jika benar begitu, sama saja membuka aib sendiri.

Mohon maaf, Bu Bupati, anda adalah perempuan cantik, seyogyanya juga menjaga lidah dan sikap juga tetap cantik. Tidak usah bereaksi berlebihan terhadap dinamika politik. Lebih baik konsentrasi saja untuk memajukan daerah anda. Saya tahu masih banyak jalan rusak dan penebangan liar yang membuat Lebak sering banjir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun