Temuan mengejutkan menjadi berita viral di media massa internasional. Ada tiga nama pelaku pembunuhan Jamal Khashoggi yang menghilang dari laporan intelijen Amerika Serikat.
Laporan itu ternyata diperbarui dan diganti secara diam-diam. Revisi itu dilakukan tanpa penjelasan apapun. Tentu saja hal ini menyulut kemarahan warga dunia yang semula berharap agar kasus ini diselesaikan dengan baik.
Tiga nama yang hilang tersebut antara lain: Abdullah Mohammed Alhoeriny (assistant chief of state security for counter terrorism), Yasir Khalid Al Salem dan Ibrahim Al Salim. Padahal ketiga orang ini terbukti berada di Istanbul pada saat pembunuhan Jamal Khashoggi 2 Oktober 2018 yang lalu.
Bukti Kompromi Joe Biden Dengan MBS?
Menghilangnya tiga nama tersebut memperkuat dugaan bahwa telah terjadi kompromi antara presiden Amerika Serikat, Joe Biden dengan putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Sang pangeran telah bernegosiasi dengan Joe Biden agar ia tetap bebas dari hukuman.
Memang sulit bagi Amerika Serikat untuk mengambil tindakan yang merugikan Arab Saudi, karena kerajaan ini merupakan mitra penting bagi Amerika serikat. Posisi Arab Saudi sangat strategis dalam membantu untuk menguasai kawasan Timur Tengah.
Sebagaimana pesan yang dikirim Joe Biden kepada putra mahkota, "Amerika Serikat akan memberikan sanksi kepada orang-orang yang anda perintah untuk membunuh Khashoggi, tetapi tidak dapat memberi sanksi karena anda terlalu penting bagi kami".
Tiga nama yang menghilang, adalah pembantu utama Mohammed bin Salman. Mereka adalah tangan kanan sang pangeran untuk membereskan 'masalah' yang mengganggu pemerintahan Arab Saudi. Ketiga orang tersebut mendapat perlindungan penuh.
Dengan sendirinya, Mohammed bin Salman juga tidak akan tersentuh oleh hukum karena lagi-lagi Amerika Serikat melindungi dia. Amerika Serikat tidak ingin kehilangan mitra penting di kawasan itu.
Dalam catatan sejarah, Arab Saudi memberontak dari kekuasaan Kesultanan Ottoman dengan bantuan sekutu. Arab Saudi berpihak pada negara-negara Barat dan membantu Amerika Serikat di Timur Tengah.
Amerika Serikat membangun pangkalan militer di Arab Saudi. Negara adidaya ini juga mendukung Arab Saudi memerangi Yaman, dan memblokade Qatar. Begitu pula kerjasama untuk menggempur Suriah dan menekan Iran.