Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pejabat Ini Dulu Menolak Uang Dolar Satu Koper

28 Februari 2021   22:18 Diperbarui: 28 Februari 2021   22:52 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dolar satu koper (dok. kompas.com)

Indonesia adalah surga para koruptor. Korupsi terjadi hampir di setiap lini, sudah menjadi budaya yang mengakar, bahkan beranak pinak. Pejabat yang jujur mungkin hanya satu di antara seribu. Apalagi di zaman sekarang, seperti jarum dalam tumpukan jerami.

Tertangkapnya seorang gubernur dengan barang bukti uang dalam koper menggemparkan negeri ini. Soalnya, dia seorang figur yang semula dipuja, yang seakan mustahil melakukan tindak korupsi.

Uang satu koper bisa jadi merupakan godaan yang sangat besar. Di saat ekonomi anjlok, banyak orang menjadi gelap mata, mati nurani. Sehingga tanpa berpikir panjang, selagi masih bisa dan ada kesempatan, sambar saja uang satu koper tersebut.

Namun hal ini mengingatkan saya pada seorang tokoh yang saya kenal dengan baik. Beliau dahulu sanggup menolak uang satu koper penuh berisi lembaran Dolar Amerika Serikat. Uang itu sama sekali tidak menggoyahkan imannya.

Beliau adalah Almarhum Jenderal purnawirawan Edi Sudradjat, mantan menkopangab sebelum jatuhnya presiden Soeharto. Tokoh satu ini berbeda dengan pejabat Orde Baru lainnya. Dia adalah tokoh langka, satu di antara seribu.

Tak banyak orang yang tahu bahwa Pak Edi dulu berani mengkritik Presiden Soeharto. Karena itulah dia dicopot dari jabatannya sebagai menkopangab. Jenderal ini tegas dan jujur, tidak suka menjilat.

Nah, pada suatu ketika ada seorang pengusaha, katakanlah dia adalah salah satu konglomerat di Indonesia. Pengusaha ini berusaha menyuap Pak Edi dengan satu koper uang Dolar. Dengan percaya diri, dia membawa uang itu ketika menghadap sang Jenderal.

Apa yang terjadi? Ketika  koper uang itu dibuka dan diberikan, Pak Edi sangat murka. Ia melemparkan koper itu sehingga isinya berhamburan. Pengusaha itu kemudian diusir setelah sebelumnya mengumpulkan kembali uang suap tersebut.

Bayangkan, uang Dolar saja bisa ditolak, apalagi Rupiah. Sangat miris dengan para pejabat sekarang yang mudah tergoda padahal jumlah uangnya juga tidak begitu besar. Selain penjara, nama baik dan keluarga dipertaruhkan.

Ada satu tokoh lagi yang juga pernah menolak uang satu koper. Bedanya, isinya bukan Dolar, bukan rupiah. Dia adalah mantan menteri Kelautan dan perikanan di kabinet persatuan. Sewaktu dia berkunjung ke Medan, seorang pengusaha juga berusaha memberikan upeti agar pengajuan izin usaha diloloskan. Dia sangat malu ketika justru ditolak dan diusir.

Setelah era SBY dan Jokowi saya belum pernah lagi mendengar adanya tokoh atau pejabat yang memiliki mental dan iman yang kuat. Di masa kini jenis orang seperti seperti barang yang sangat langka. Atau sudah tidak ada lagi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun