Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Di Turki Risma Dihormati, Di Negeri Sendiri Malah Dicaci

15 Januari 2021   21:02 Diperbarui: 15 Januari 2021   21:22 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erdogan menyalami Risma (dok.pemkot Surabaya)

Saya tak habis pikir dengan segolongan masyarakat yang begitu gemar merisak Tri Rismaharini, mantan Walikota Surabaya yang diangkat Presiden Jokowi menjadi Menteri Sosial. Hanya karena kebencian terhadap Jokowi dan partai pendukungnya maka otak mereka tidak lagi bisa berpikir dengan jernih dan obyektif. Ucapan nyinyir dan cacian mengiringi langkah ibu yang satu ini.

Padahal, selama 9 tahun masa jabatannya, Risma mendulang prestasi. Risma meraih 259 penghargaan dari dalam dan luar negeri. Dedikasinya yang begitu tinggi untuk masyarakat Surabaya agar mereka bisa hidup dengan sejahtera. Ia bekerja keras, jauh melebihi pemimpin daerah lainnya. Risma memiliki karya nyata, bukan bualan semata. Rakyat Surabaya berada di belakangnya.

Di negeri Ottoman, Turki, Risma sangat dihormati. Pada tanggal 11 s/d 12 Desember lalu Risma diundang ke pertemuan "International Forum of Women in Local Government" yang berlangsung di ATO Congresium,  Ankara, Turki. Dalam pertemuan tersebut Risma menjadi pembicara dan tamu kehormatan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sayap Perempuan Partai Pembangunan dan Keadilan (AK Parti), partai yang didirikan Erdogan dan menjadi pendukung utama.

Forum perempuan internasional tersebut dihadiri oleh 3000 orang. Ada 27 pemimpin perempuan yang diundang dari berbagai negara. Mereka terdiri dari politisi, akademisi serta masyarakat umum. Dalam acara ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hadir dan melihat pemaparan Risma. Ia sangat terkesan dan memuji kinerja Risma. Menurut Erdogan, Risma adalah pemimpin perempuan yang inspiratif.

"Perempuan-perempuan inspiratif seperti Risma dari Surabaya, Indonesia menambah keyakinan kita bahwa perempuan harus dilibatkan dan diajak bicara dalam proses pembangunan," tegas Erdogan.

Risma bisa hadir dalam pertemuan tersebut karena mendapat undangan langsung dari pemerintah dan pemimpin politik negeri itu. Mereka menganggap bahwa Risma adalah contoh yang baik sebagai  pemimpin perempuan. Selain menjadi narasumber, Risma juga menandatangi kerjasama dengan pemerintah kota Gaziantep, Turki, yang disaksikan langsung oleh Erdogan.

Perlu diketahui, dari 600 anggota parlemen Turki, hanya ada 103 perempuan. Jumlah itu jelas belum memenuhi 30% kuota perempuan seperti di Indonesia. Untuk perempuan yang menjabat sebagai walikota atau setingkatnya, hanya diisi perempuan 3% saja dari 1.389 orang. Emansipasi perempuan di bidang politik, lebih tinggi Indonesia daripada Turki.

Butuh Waktu

Namun serangan terhadap Risma dilancarkan kelompok nyinyir semenjak ia diangkat sebagai Menteri Sosial. Terutama dengan kegiatannya yang melakukan blusukan ke daerah-daerah kumuh di Jakarta. Ujaran negatif mengandung kebencian terlihat di berbagai media sosial. Mereka menuduh bahwa kegiatan tersebut adalah sandiwara dari partai penguasa.

Seharusnya kelompok nyinyir itu bertanya kepada rakyat Surabaya, betulkah Risma blusukan untuk pencitraan? Ketahuilah, sejak awal menjabat walikota, Risma sudah gemar blusukan, terjun langsung ke lapangan untuk melihat keadaan yang sebenarnya. Ia bukan tipe orang yang menerima laporan 'asal bapak senang'. Jadi tidak ada yang dapat membohonginya, karena Risma tahu dengan mata kepala sendiri.

Sebagai pemimpin, Risma khawatir ada rakyat yang terabaikan. Sementara orang belum mandi, setelah Subuh Risma sudah keluar berkeliling untuk melihat situasi dan kondisi kota yang berada dalam tanggung jawabnya. Ya, ia menyadari amanat yang disandangnya, kelak akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Kaum muslim seharusnya ingat bagaimana Khalifah Umar bin Khattab  selalu berkeliling untuk melihat keadaan rakyatnya. Risma meneladani sang khalifah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun