Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki di Tepi Danau

2 Desember 2020   15:12 Diperbarui: 2 Desember 2020   15:20 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dok.cengiz.isdar)

Dalam hati aku menyesal tidak menanyakan nama dan tempat tinggalnya. Ah sudahlah, barangkali besok bisa bertemu lagi.

Aku makan malam sendirian. Ibu pengurus rumah sudah pulang ke rumahnya sendiri. Biarlah, aku sudah biasa mengurus segalanya seorang diri.

Paginya, aku menceritakan pengalaman kemarin kepada si ibu. Dia terlihat heran, lalu menanyakan ciri-ciri lelaki tersebut. Aku menggambarkan dengan detail.

Ibu pengurus rumah menghela nafas panjang,"Lelaki itu telah meninggal beberapa tahun yang lalu,"

"Haah?" Aku terkejut hingga cangkir kopi nyaris terlepas dari genggaman.

"Tapi dia nyata, menarik aku dari dalam air dan membawaku pulang," aku tak percaya.

"Dia meninggal ketika sedang berperahu bersama putranya. Waktu itu juga sore hari menjelang Maghrib. Mendadak ada hujan badai yang menyebabkan mereka tenggelam. Konon, dia terlihat untuk mencari putranya," cerita perempuan itu.

Aku terpaku. Hilang selera makan. Ibu pengurus rumah melanjutkan pekerjaannya bebersih, meninggalkan aku yang terbengong-bengong.

Penasaran, aku ke tempat kemarin dekat batu. Untunglah aku menemukan telepon genggam masih utuh di antara bebatuan kecil. Aku memeriksa foto-foto di dalamnya. Dan, aku tak mendapati foto lelaki itu bersama perahunya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun