Beberapa hari yang lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam media Perancis yang menyebutnya sebagai 'pembasmi'. Sebutan itu diluncurkan dalam rangka menentang operasi Turki di Idlib dan kota-kota sekitar perbatasan Suriah.
Media Perancis, sebagaimana media-media Barat lainnya menggambarkan bahwa Turki membasmi suku Kurdi. Padahal apa yang dilakukan pemerintah Turki bertolak belakang dari apa yang dituduhkan negara-negara Barat.
Operasi yang dilancarkan Turki di wilayah perbatasan Suriah bukanlah membasmi suku Kurdi, melainkan memerangi kelompok teroris yang dikenal dengan YPG dan PKK. Kelompok ini memang sebagian terdiri dari orang-orang Kurdi.
YPG dan PKK melakukan teror kepada masyarakat Turki yang tinggal dekat dengan perbatasan. Hal ini dilakukan untuk merongrong pemerintahan Turki dan menumbuhkan benih pemberontakan.
Perlu diketahui, kelompok YPG dan PKK justru didukung oleh dana dan senjata dari Amerika Serikat dan sekutunya. Mereka berkepentingan untuk menciptakan instabilitas di Turki agar bisa melemahkan negara ini.
Suku Kurdi, sesungguhnya tidak hanya tinggal di perbatasan Suriah dan Turki, tapi juga perbatasan Iran, Irak, hingga Mesir. Mereka merupakan suku bangsa yang besar. Pada umumnya senang tinggal di pegunungan.
Namun sebagian suku Kurdi dihasut untuk memberontak dan dicekoki untuk memerdekakan diri, membuat negara sendiri. Inilah yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan sekutunya, menjadi suku Kurdi sebagai alat atau boneka untuk mengacaukan wilayah Timur Tengah.
Bagaimana orang-orang Kurdi yang tinggal di Turki? Justru sebagian besar orang-orang tersebut mendukung pemerintahan Erdogan. Mereka diberi kesempatan yang sama dengan rakyat lainnya.Â
Suku Kurdi di Turki berkiprah dalam bidang sosial, ekonomi dan politik. Beberapa tokoh Turki adalah berasal dari suku Kurdi. Misalnya mantan Perdana Menteri Binali Yildirim dan Kepala Intelejen Turki, Hakan Fidan.Â
Kedua tokoh tersebut jelas menduduki jabatan yang strategis dalam pemerintahan Erdogan. Begitu pula dengan tokoh masyarakat Kurdi lainnya.
Sebagai catatan, pemimpin kelompok Kurdi terbesar di Irak (KRG), yaitu Massoud Barzani merupakan sahabat Erdogan. Mereka berdua pernah tampil bersama di depan masyarakat Kurdi.