Salah satu film horor yang cukup sukses dan dinilai cukup baik adalah film Bernafas Dalam Kubur yang dirilis tahun lalu. Film ini dibintangi oleh Luna Maya yang berperan sebagai Suzanna dan Herjunot Ali yang menjadi suami Suzanna, Satria.
Karir Luna Maya sebagai bintang film mencuat berkat film ini. Ia tampak menjiwai perannya sebagai sundel bolong yang menyeramkan. Tetapi bagi saya tetap kalah seram dengan Suzanna yang asli.
Film yang dibintangi almarhumah Suzanna aslinya berjudul Beranak Dalam Kubur. Sebagian adegan diadaptasi dalam film Bernafas Dalam Kubur, sebagian lagi mengalami pembaruan.
Dalam film Beranak Dalam Kubur, Suzanna dibunuh oleh saudaranya sendiri yang berhati jahat. Dora, saudara kandung Lila (Suzanna) yang terpisah sejak kecil.
Ketika suami Lila bertugas keluar negeri, Dora datang berkunjung ke rumah Lila yang berada di tengah perkebunan. Rumah bergaya Belanda dengan suasana yang sunyi mencekam.
Lila tidak berprasangka buruk terhadap saudaranya, sehingga mau diajak jalan-jalan ke danau. Di sana ternyata Dora mendorongnya hingga ia nyaris tenggelam.
Usah Dora berlanjut malam hari. Lila mengalami kontraksi hendak melahirkan. Tetapi Dora bukan menolong, malah menguburnya hidup-hidup.
Konon, orang yang meninggal dalam keadaan hamil akan menjadi sundel bolong. Begitulah yang terjadi dengan Lila, ia menjadi sundel bolong yang ditakuti seluruh penduduk desa.
Pembawaan Suzanna sangat menyeramkan, tanpa perlu dimanipulasi musik yang mengagetkan. Caranya memanggil, tetiba muncul, membuat bulu Roma berdiri.
Ciri khas film ini ada pedagang sate yang dikerjai Suzanna. Biasanya dalam film yang dibintangi Suzanna, ada Bokir yang menyegarkan suasana, antara seram dan lucu.
Sedangkan dalam film Bernafas Dalam Kubur, Suzanna (Luna Maya) dibunuh oleh anak buah suaminya yang berusaha merampok rumah mereka. Ia memergoki keempat perampok tersebut sehingga dikejar-kejar dengan sengit.